Ada Warganya Jadi Korban TPPO, Bupati Grobogan Sri Sumarni Penuhi Panggilan Mensos Tri Rismaharini

- 18 Juli 2023, 11:19 WIB
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini dan Bupati Grobogan Sri Sumarni, saat mendengarkan pemaparan dari Kepala Disnakertrans Grobogan Teguh Harjokusumo saat pertemuan di Kantor Kemensos, Senin 17 Juli 2023.
Menteri Sosial RI Tri Rismaharini dan Bupati Grobogan Sri Sumarni, saat mendengarkan pemaparan dari Kepala Disnakertrans Grobogan Teguh Harjokusumo saat pertemuan di Kantor Kemensos, Senin 17 Juli 2023. /Dok Disnkaertrans Grobogan.

Media Purwodadi - Bupati Grobogan Sri Sumarni memenuhi panggilan Menteri Sosial, Tri Rismaharini, Senin 17 Juli 2023.

Bertempat di Kantor Kementerian Sosial, Bupati Grobogan Sri Sumarni didampingi Kepala Disnakertrans Teguh Harjokusumo, Kepala Dinkop UMKM Khasan Anwar, Kepala Dinsos Edy Santoso, dan Kepala Disnpertan Sunanto.

Seperti diketahui, sebanyak 18 orang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

Baca Juga: Kode Redeem COC Selasa, 18 Juli 2023 Ada Banyak, Segera Klaim Kodenya dan Menangkan Permainan Anda

Beberapa korban TPPO ini diantaranya adalah warga Kabupaten Grobogan.

Dalam pertemuan Bupati Grobogan Sri Sumarni dan Mensos Risma Triharini tersebut membahas tentang bantuan untuk para korban TPPO ini.

Mensos Tri Rismaharini mengatakan sangat ingin memperhatikan Pemkab Grobogan terkait masih adanya masyarakat yang terhipnotis bujuk rayu bekerja di luar negeri dengan skema nonprosedural alias illegal.

Hal itu disampaikannya melalui Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi, Teguh Hadjokusumo.

"Jadi intinya Bu Risma kemarin mengatakan punya perhatian kepada Grobogan terkait masih adanya warga masyarakat yang terkena bujuk rayu bekerja di luar negeri yang non prosedural alias ilegal," kata Teguh Harjokusumo.

Dirinya mengatakan, Kemensos ingin memberikan bantuan sekaligus pendampingan kepada pars korban agar punya keterampilan dan bisa mengangkat derajat ekonomi mereka.

Selain itu, Menteri Sosial Tri Rismaharini juga melakukan koordinasi repatriasi atau penanganan integrasi korban TPPO.

"Repatriasi ini adalah pemulangan kembali para pekerja yang bekerja di luar negeri, khususnya yang melalui jalur non prosedural," jelas Teguh Harjokusumo.

Sebelumnya, Mensos RI Tri Rismaharini berpesan pda 18 orang korban TPPO untuk tidak gampang terbujuk rayu dengan iming-iming gaji besar bekerja di luar negeri oleh seseorang, namun tidak dilengkapi dokumen resmi.

Mensos RI menyayangkan, mereka yang terjebak dalam rayuan tersebut justru cukup punya kemandirian ekonomi.

Dalam laman resmi Kemensos RI, para korban TPPO ini sebelum berangkat ke luar negeritelah memiliki usaha seperti perbengkelan, pertanian, peternakan, perikanan, barber shop dan warung kelontong.

Hanya saja, bujukan pelaku meminta korban melakukan deposit uang kepada pelaku dengan cara berhutang ke berbagai pihak, akhirnya termakan janji itu.

Namun bujukan pelaku telah memaksa korban untuk mendepositkan uang kepada pelaku dengan cara berutang ke berbagai pihak.

"Hngan mudah terbujuk rayu. Padahal 'kan mereka sudah memiliki usaha," ujar Tri Rismaharini.

"Hanya saja sepertinya mereka kurang memiliki pengetahuan dalam pengelolaan usaha termasuk pengelolaan keuangan”, tambah dia.

Mensos Tri Rismaharini sendiri menyatakan akan membantu mereka membangun usaha kembali secara realistis. Kemensos akan melakukan pendampingan.

"Sehingga nantinya mereka siap menghadapi tantangan dalam usaha dan bisa mandiri secara ekonomi,” katanya.

Baca Juga: Kode Redeem CODM Selasa, 18 Juli 2023 Update Terbaru, Segera Klaim dan Kalahkan Lawan Anda

Depresi

Para korban ini dibawa ke BBPPKS Yogtakarta untuk melakukan pelatihan dan pembinaan pasca terkatung-katung oleh janji para pelaku TPPO ini.

Hasil asesmen BBPPKS Yogyakarta didapati beberapa orang mengalami gangguan psikologis seperti depresi berat, kecemasan serta putus asa karena mereka sebelumnya sudah lebih dari 4 bulan terkatung-katung dan berpindah-pindah tempat dibawa oleh pelaku untuk dijanjikan bekerja ke luar negeri.

Sebelumnya para korban ini sempat ditempatkan di Rusunawa Giri Peni Kulon Progo milik Dinas Pekerjaan Umum dari tanggal 15 Juni-3 Juli 2023.

Selama di BBPPKS Yogyakarta mulai tanggal 3 Juli 2023, para korban TPPO ini telah diberikan penguatan psikologis dan bimbingan serta motivasi untuk dapat kembali kepada keluarga dan melaksanakan aktivitas secara normal.

Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact Selasa, 18 Juli 2023: Update Terbaru Dapatkan Item Ekslusif dari Mihoyo

Olahraga dan Pelatihan

Selama di BBPKS Yogyakarta yang berlokasi di Kulonprogo ini, para korban TPPO melakukan kegiatan positif.

Beberapa diantaranya yakni olahraga, bimbingan dan konseling, terapi musik, layanan kesehatan, permakanan.

Selain itu, mereka juga diberikan pelatihan vokasi yang juga dimaksudkan untuk sarana relaksasi mereka berupa pembuatan kendang gecko (semacam reptile yang disukai anak remaja) juga pembuatan tas anyaman dari plastik.

Selama pembuatan kendang gecko, mereka mendapatkan imbalan. Beberapa korban mengatakan pelatihan vokasional bisa menjadi usaha mereka nanti setelah kembali ke keluarga.***

Editor: Agung Tri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah