“Dari 34 provinsi yang telah kita tempatkan pemantau hilal, tidak ada satu pun dari mereka yang menyaksikan hilal," jelasnya.
Sidang Isbat yang diikuti oleh petugas pemantauan dari 86 titik tersebut dilakukan secara daring dan luring.
Sidang diawali dengan pemaparan posisi hilal oleh anggota tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, Thomas Djamaluddin.
Baca Juga: Warga Grobogan Mulai Unduh dan Daftar Aplikasi Baru Beli Petralite dan Solar Subsidi
Sidang isbat awal Zulhijah 1443 H yang digelar di Auditorium HM Rasjidi Kantor Kemenag tersebut dihadiri oleh Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Abdullah Jaidi, perwakilan Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta Duta Besar negara sahabat.
Selain itu, hadir juga perwakilan Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium, Pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, Lembaga dan instansi terkait, Pimpinan Ormas Islam, serta Pondok Pesantren.
Terakhir pengumuman hasil sidang isbat awal Zulhijah 1443 H dilakanakan melalui konferensi pers secara daring yang dibacakan oleh Wamenag Zainut Tauhid Sa'adi.***