Network
Media Purwodadi – Stok minyak goreng semakin langka di tengah masyarakat, pasca kebijakan harga eceran tertinggi per tanggal 1 Februari 2022 lalu.
Pada bulan lalu, pemerintah menetapkan kebijakan harga eceran tertinggi untuk komoditi minyak goreng curah Rp 11.500/Liter, kemasan sederhana Rp 13.000/Liter, minyak goreng premium seharga Rp 14.000/Liter.
Krisis minyak goreng terjadi di tengah masyarakat. Stok terbatas terjadi di beberapa toko modern maupun pasar rakyat sangat terbatas dibandingkan pada saat sebelum terjadi kelangkaan.
Kondisi minyak goreng justru semakin langka dan harganya tidak sama dengan apa yang telah ditetapkan pemerintah dalam harga eceran tertinggi (HET).
Baca Juga: Ramalan 12 Zodiak Hari Rabu, 16 Maret 2022
Presiden Joko Widodo langsung menggelar rapat terbatas guna membahas hal-hal terkait kelangkaan minyak goreng.
Terlihat dalam unggahan pada Instagram pribadi @jokowi segera mengambil tindakan yakni melakukan sebuah rapat terbatas guna membahas masalah terkait ketersediaan minyak goreng yang langka di tanah air akhir-akhir ini.
“Hari ini, saya menggelar rapat terbatas untuk membahas hal-hal terkait ketersediaan minyak goreng di tanah Air,” tulis Presiden Jokowi sebagaimana dilasir Media Puwodadi dari akun Instragram @jokowi yang diunggah pada Selasa, 15 maret 2022.
Berdasarkan unggahan tersebut, Presiden Jokowi memutuskan pemerintah akan melakukan subsidi harga minyak kelapa sawit curah.
Hal tersebut dilakukan setelah memperhatikan kenaikan harga komoditas minyak nabati termasuk minyak kelapa sawit secara global.
Baca Juga: Kajari Grobogan Restorative Justice Dua Pencuri dan Dua Kampung. Ini Syaratnya
“Memperhatikan kenaikan harga komoditas minyak nabati, termasuk minyak kelapa sawit global, pemerintah memutuskan untuk menyubsidi harga minyak kelapa sawit curah,” tulis Presiden Jokowi.
Dalam unggahannya itu, Jokowi mengatakan pemerintah juga terus memperhatikan secara sungguh-sungguh atas ketersediaan dan distribusi minyak goreng di pasaran.***
