Media Purwodadi – Kepolisian Polda Jawa Tengah tanggapi informasi di media sosial (medsos) terkait kabar tenaga kesehatan (Nakes) perawat RSUD Ambarawa diserang dan ditusuk keluarga pasien.
Kepolisian Polda Jawa Tengah merespon cepat dengan melakukan pengecekan lokasi kejadian dan meminta keterangan sejumlah saksi baik tenaga medis maupun petugas keamanan di RSUD Ambarawa.
Dari informasi yang didaapat, diketahui insiden di ruang isolasi Anyelir, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa, Kabupaten Semarang, adalah keributan antara keluarga pasien Covid-19 dengan satuan petugas keamanan (Satpam).
Sedang, keberadaan perawat yang sempat mengalami luka dibagian tangan dikarenakan menduga keluarga pasien akan menyerang Satpam menggunakan gunting medis yang diambil dari atas meja.
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi melalui Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol Iqbal Alqudusy, menjelaskan, berita adanya penusukan Nakes adalah tidak benar. Dilapangan, kata dia, diketahui yang ada adalah Keributan karena kesalahpahaman antara keluarga korban Covid dengan Satpam.
Sedang Nakes yang bertugas di ruang Isolasi Anyelir, RSUD Gunawan Mangunkusumo, Ambarawa, berusaha agar keributan tidak meluas.
"Itu tidak benar, kejadiannya ada kesalahpahaman hingga terjadi keributan antara keluarga korban Covid dengan Satpam dan Nakes saja, tidak ada penusukan terhadap nakes oleh keluarga korban," kata Iqbal, Sabtu (24 Juli 2021).
Kejadian tersebut terjadi di depan ruangan Anyelir RS GM Ambarawa, sekira pukul 14.30 WIB siang kemarin.