Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Dalam Durasi 158 Detik Jarak Luncur 2.000 Meter. Ke Arah Magelang

21 Agustus 2021, 15:56 WIB
citra satelit BMKG sekitar Gunung Merapi /Media Purwodadi/BMKG/

 

Media Purwodadi - Gunung Merapi terus menunjukkan aktivitas vulkaniknya hingga hari ini, Jumat 20 Agustus 2021.

Berdasarkan olah data dan pantauan lapangan yang dilakukan oleh tim Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Gunung Merapi memuntahkan Awan Panas Guguran (APG) pada pukul 07.20 WIB dalam durasi 158 detik dengan jarak luncur 2.000 meter ke arah barat daya. APG tersebut tercatat di seismogram dengan amplitudo 64 milimeter.

Luncuran APG Gunung Merapi berikutnya terjadi pukul 10.15 WIB dan tercatat di seismogram dengan amplitudo 45 milimeter berdurasi 128 detik.

Sedangkan jarak luncur awan panas Gunung Merapi, BPPTKG mencatat awan panas yang ke dua sejauh 1.700 meter ke arah barat daya atau menuju ke Kali Bebeng.

Berdasarkan pantauan selama sepekan terakhir, Gunung Merapi sejak tanggal 13 - 19 Agustus 2021, telah mengeluarkan awan panas hingga 20 kali ke arah barat daya.

Baca Juga: Gunung Merapi Batuk dan Keluarkan Awan Panas 20 Kali. Ganjar; Paling Banyak Dampaknya di Kabupaten Magelang

BPPTKG Gunung Merapi mencatat jarak luncuran APG maksimal pada sepekan terakhir hingga mencapai 3.500 meter.

Guguran lava Gunung Merapi, juga teramati sebanyak 172 kali ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal mencapai 2.000 meter.

Dari rentetan kejadian aktivitas vulkanik Gunung Merapi dalam sepekan tersebut, BPPTKG juga mendapat laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) fenomena hujan abu Gunung Merapi tersebar di beberapa wilayah seperti Kecamatan Dukun, Sawangan, Tegalrejo, Secang, Gowok dan Mertoyudan di Kabupaten Magelang.

Hujan abu vulkanik Gunung Merapi juga dilaporkan terjadi di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali dan Kecamatan Mojotengah di Kabupaten Wonosobo.

Selain itu Kecamatan Temanggung, Kedu, Pringsurat, Bulu, Tlogomulyo, Kranggan dan Parakan di Kabupaten Temanggung juga terdampak abu vulkanik.

Baca Juga: Gunung Merapi Batuk Sepekan 20 Kali Keluarkan Awan Panas. Ganjar; Merapi Masih Level 3

Guna mengantisipasi adanya dampak kesehatan akibat hujan abu vulkanik tersebut, BPBD setempat telah mengambil langkah antisipatif dengan memberikan masker dan mengimbau masyarakat untuk tidak banyak beraktivitas di luar rumah sementara waktu.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edi Wasono saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon mengatakan bahwa hingga saat ini kondisi dalam keadaan aman. Edi juga meminta seluruh timnya agar terus bersiaga 24 jam penuh.

Di sisi lain, BPBD juga melaksanakan peran koordinasi dengan lintas instansi terkait dari berbagai wilayah Gunung Merapi guna mengantisipasi dan meminimalisir dampak dari potensi bencana dan segala sesuatu yang tidak diinginkan.

“Gunung Merapi kondisi aman. Aktivitas masyarakat masih terpantau aman dan tidak terganggu. Kita tetap siaga 24 jam,” ujar Edi.

“Anggota BPBD segera turun ke lapangan untuk memberikan masker kepada warga,” imbuhnya.

Dari perkembangan data aktivitas vulkanik yang terjadi hingga hari ini, BPPTKG masih menyatakan status Gunung Merapi dalam keadaan Siaga atau Level III. Kondisi itu belum berubah sejak ditetapkan pada 5 November 2020.

Seluruh data yang dirangkum BPPTKG pada hari ini hingga pukul 18.00 WIB sekaligus menambah catatan mengenai kondisi Gunung Merapi yang masih memiliki tingkat aktivitas yang tinggi.

Dalam hal ini tingkat kerawanan Gunung Merapi juga masih belum berubah, yakni pada radius 3 hingga 5 kilometer dari puncak Merapi.

Pada kondisi tersebut, BPPTKG Gunung Merapi mengimbau pemangku kebijakan di daerah dalam penanggulangan bencana Gunung Merapi agar melakukan upaya mitigasi dan meningkatkan kesiapsiagaan.

BPPTKG Gunung Merapi mengingatkan agar masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Di samping itu, masyarakat juga diharapkan dapat mengantisipasi adanya gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Segala aktivitas wisata dan penambangan di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam Kawasan Rawan Bencana (KRB) III direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.

Masyarakat diminta dapat memperbarui informasi perkembangan aktivitas Gunung Merapi dari Pos Pengamatan Gunung Merapi terdekat, radio komunikasi atau dari sumber resmi BPPTKG.

BPPTKG akan terus melakukan pemantauan dari aktivitas Gunung Merapi. Apabila terjadi perubahan  aktivitas Gunung Merapi yang signifikan, maka status Gunung Merapi akan ditinjau kembali.***

Editor: Wahyu Prabowo

Tags

Terkini

Terpopuler