Mencintai Pancasila Di Titik Nol KM Indonesia, Sota, Merauke

1 Juni 2021, 06:10 WIB
Mencintai Pancasila Di Titik Nol KM Indonesia, Sota, Merauke Media Purwodadi/ dok AM Putut Prabantoro /

Media Purwodadi- Memiliki Dasar Negara Pancasila adalah takdir baik bagi Indonesia.

Pancasila merupakan anugerah semata dari Yang Maha Kuasa.

Oleh karena itu, merupakan kewajiban bagi setiap warga negara Indonesia untuk memelihara Pancasila agar tidak hancur.

Setiap warga negara juga wajib terus menjaga nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, agar senantiasa dihidupi disetiap generasi.

Pesan itu diungkapkan editor buku Masyarakat Pancasila, AM Putut Prabantoro, Alumnus Lemhannas PPSA XXI.

Baca Juga: Pecat dan Potong TPP, Ini Cara Walikota Semarang Hendrar Prihadi Hukum Pegawai Pemkot Semarang Yang Bandel

Masyarakat Pancasila adalah judul buku terakhir yang ditulis sesepuh TNI dan mantan Gubernur Lemhannas, Letjen TNI (Purn) Sayidiman Suryohadiprojo, yang meninggal 16 Januari 2021 lalu.

Tidak ditengah kemeriahan ibu kota Jakarta, pernyataan AM Putut Prabantoro diungkapkan di hadapan tokoh masyarakat di Titik Nol Kilometer Indonesia Bagian Timur, Sota, Merauke.

Di ujung Timur, semangat Pancasila diungkapkan bersama Kasrem 174/ARW Kolonel Arh Hamim Tohari, Kodim 1707/Merauke Mayor Inf. Abdul Hadi.

Hadir pula Danramil 1707-16/Sota Mayor Inf Daniel Ngilawangi, Kadispotdirga Lanud J.A Dimara, Kadispotmar Lantamal XI Merauke, Kapolsek Sota AKP Makruf.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Minta Lurah Lockdown RT. Satu RT 11 Kasus dan 1 Meninggal Karena Covid-19

Diunsur masyarakat hadir pula Kadistrik Sota Yuliastri Karim, Kepala PLBN Sota Nih Luh Puspa, Ketua Suku Kanum Marthen Dhiken, Ketua Paguyuban Suku Bugis Daeng Jhon, Ketua Paguyuban Suku Jawa Kasno dan Ketua Paguyuban Suku Sunda Kastumi.

Menurut Putut Prabantoro, anugerah semata itu diibaratkan ketika lahir, seseorang tidak bisa menentukan pilihan siapa orang tuanya, kaya atau miskin, dari suku mana, tempat kelahiran, kapan dilahirkan dan siapa saja saudaranya.

Anugerah semata karena seorang bayi hanya menerima apa yang diberikan Sang Pencipta tanpa bisa menolak.

“Seyogyanya, apa yang diterima sejak lahir, kita terima dengan penuh syukur. Itu adalah modal kehidupan kita hingga kelak kita harus berpulang," katanya.

  1. Baca Juga: Ajakan Walikota Semarang Hendrar Prihadi Naik Angkutan Umum Disambut Baik Manajemen Gojek

Kita harus pelihara modal kehidupan itu dengan penuh kesadaran dan kekuatan serta tidak mengijinkan siapapun merebut anugerah itu dari kehidupan kita.

"Toleransi, gotong royong, keberagaman, persatuan sebagai nilai luhur juga harus kita wariskan sebagai nilai-nilai yang abadi,” kata Putut Prabantoro, yang juga Ketua Gerakan Ekayastra Unmada atau Semangat Satu Bangsa.

Buku Masyarakat Pancasila pertama kali diluncurkan pada acara Buka Tahun Baru Bersama Paguyuban Wartawan Katolik Indonesia Januri 2019 di Gedung Dwi Warna Lemhannas dan diamanatkan untuk disebarkan ke seluruh Indonesia.

Pesan utama buku ini adalah dengan segala modal dan kekayaan yang dimiliki oleh Indonesia, pada tahun 2045 yakni 100 tahun kemerdekaan Indonesia akan terwujud Indonesia Raya.

Sebagai tindak lanjut amanat yang ditinggalkan, buku Masyarakat Pancasila dibawa keliling Indonesia Indonesia diawali dari Titik Nol Kilometer Indonesia di Sabang, Pulau We, Aceh.

Di Aceh, buku diterima Pangdam Iskandar Muda, Aceh, Mayjen TNI Achmad Marzuki.  Pada awal Maret 2021, buku dibagikan pada tokoh masyarakat dan penjaga perbatasan di Long Bagun Kalimantan Timur, Long Ampung Kalimantan Utara, Titik U444 – Pos Penjagaan Indonesia dan Serawak dan kepada Bupati Kutai Barat Kalimantan Timur FX Yapan.

Penyerahan buku disaksikan dan didampingi Pangdam VI / Mulawarman Mayjen TNI Heri Wiranto.

Di Magelang, buku yang diharapkan makin menamcapkan kecintaan pada Pancasila, diserahkan pada siswa Pendidikan Singkat Dinas Pendek Penerbang (PSDP) di Komplek AKMIL, Lembah Bukit Tidar yang disebut sebagai Patok Pulau Jawa.

kemudian, buku juga diserahkan sebagai salah satu referensi bagi perwakilan siswa Sekolah Perwira Prajurit Karir (SEKPA PK TNI) Kodiklat TNI, di  Lapangan Tembak AKMIL yang terletak di Desa Plempungan, Borobudur, Magelang.

Penyerahan buku disaksikan oleh Dan Pusdikma Kodiklat TNI Brigjen TNI Herianto Syahputra.

Di Titik Nol Kilometer Indonesia, Sota, Merauke, Putut Prabantoro menjelaskan, dirinya ingin menggunakan momentum peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni dengan menyerahkan buku tersebut agar isi lagu dari “Sabang Sampai Merauke” tergenapi.

Dari Merauke, buku Masyarakat Panasila rencananya akan dibawa ke beberapa titik yang sudah direncanakan di seluruh Indonesia. 

Dalam pernyataan singkatnya, Kasrem 174/ARW Kolonel Arh Hamim Tohari mengatakan masyarakat Merauke sangat paham dengan kehidupan berPancasila.

Dengan wilayah yang begitu luas, masyarakatnya hidup dengan damai, saling bergotong royong dan menjunjung tinggi toleransi.

Diharapkan kehidupan seperti ini akan terus berlanjut terutama toleransi hidup bermasyarakat di antara suku-suku yang ada di Wilayah Merauke***

Editor: Wahyu Prabowo

Tags

Terkini

Terpopuler