عَنْ مَعْمَرٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُرْوَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: «كَانَتِ الضُّفْدَعُ تُطْفِئُ النَّارَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ، وَكَانَ الْوَزَغُ يَنْفُخُ فِيهِ، فَنُهِيَ عَنْ قَتْلِ هَذَا، وَأُمِرَ بِقَتْلِ هَذَا»
'Aisyah ra. berkata: Sesungguhnya Nabi shalallallahu ‘alaihi wasalam bersabda: “Dulunya kodok memadamkan api dari Nabi Ibrahim (ketika dibakar), sedangkan cicak menghidupkannya padanya, maka dilarang membunuh ini (kodok) dan diperintahkan membunuh ini (cicak).”
(HR. Abdurrazaaq ra. dalam kitabnya “Al-Mushannaf” 4/446 no.8392).
Ada pula hadits yang menyebutkan:
عن هِشَام الدَّسْتُوَائِيُّ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ زُرَارَةَ بْنِ أَوْفَى، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: لَا تَقْتُلُوا الضَّفَادِعَ فَإِنَّ نَقِيقَهَا تَسْبِيحٌ , وَلَا تَقْتُلُوا الْخُفَّاشَ فَإِنَّهُ لَمَّا خَرِبَ بَيْتُ الْمَقْدِسِ قَالَ: يَا رَبِّ سَلِّطْنِي عَلَى الْبَحْرِ حَتَّى أُغْرِقَهُمْ.
Abdullah bin ‘Amr berkata: Janganlah kalian membunuh kodok karena sesungguhnya suaranya adalah tasbih, dan janganlah kalian membunuh kelewar karena sesungguhnya ketika Baitul Maqdis hancur ia berdo’a: “Wahai Tuhanku, berilah aku kekuasaan terhadap lautan agar aku bisa menenggelamkan mereka (orang-orang yang merusak dan membakar Baitul Maqdis)!”
(HR. Al-Baihaqiy dalam kitabnya “As-Sunan Al-Kubraa” 9/534 no.19382).
Ada pula keterangan dari beberapa sahabat. Contohnya dari Abdullah ibnu Umar ra.:
وَأَخْرَجَ مِنْ حَدِيثِ ابْنِ عُمَرَ : { لَا تَقْتُلُوا الضفَادِعَ فَإِن نَقِيقَهَا تَسْبِيحٌ { قَالَ الْبَيْهَقِي : إسْنَادُهُ صَحِيحٌ.
Ibnu Umar ra. berkata : “Janganlah kalian membunuh katak karena suaranya adalah tasbih.“