Ada Banyak Keragaman, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Ajak Masyarakat Rawat Kebhinekaan dan Gotong Royong

- 2 April 2022, 21:10 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (sebelah kanan), yang mengharapkan semua masyarakat menjaga Kebhinekaan.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (sebelah kanan), yang mengharapkan semua masyarakat menjaga Kebhinekaan. /dok Humas Pemprov Jateng.

Media Purwodadi – Dalam rangka merawat semangat gotong royong serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari –hari, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin mengajak seluruh masyarakat perkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Orang nomor dua setelah Ganjar Pranowo di lingkungan Pemprov Jawa Tengah ini mengungkapkan, seluruh masyarakat harus hidup rukun tanpa membedakan suku, agama, ras maupun antar golongan.

Bahkan, pria kelahiran Rembang ini mengungkapkan, Indonesia patut bersyukur atas keberagaman agama, ras, etnis, suku, bahasa, adat istiadat dan sebagainya.

Baca Juga: Pemprov Jawa Tengah Dukung Program Orang Tua Angkat, Begini Harapan Wagub Taj Yasin

Menurut Taj Yasin, kebhinekaan Indonesia merupakan anugerah yang harus dijaga dan dilestarikan.

Termasuk budaya gotong-royong rakyat dalam membangun Indonesia, sekaligus dalam kemerdekaan dan keberhasilan rakyat Indonesia mengusir penjajah.

"Tidak lagi kita bicara kamu agamanya apa, dari daerah mana, dan sebagainya. Tetapi yang ada adalah bagaimana rakyat Indonesia dapat mengusir penjajah yang sudah ratusan tahun menguasai bumi nusantara," kata Taj Yasin.

Taj Yasin mengungkapkan, fitrah manusia, seseorang mempunyai hubungan dengan Tuhan, juga kepada sesama manusia.

Ketika agama memberikan syarat dan menganjurkan bahwa manusia memiliki keterikatan dengan tuhan dan sesama manusia, maka disitulah founding father atau bapak pendiri bangsa Indonesia mencetuskan Pancasila.  

“Apabila mendengar atau membaca buku-buku sejarah, ada satu manusia yang menjadi tolok ukur dalam kepemimpinan dalam menyatukan bangsa dan umat, yaitu Nabi Muhammad,” tambah Taj Yasin.

“Beliau menyatukan semua perbedaan sehingga pertama kali mendirikan negara, Nabi Muhammad mencetuskan Piagam Madinah,” ungkapnya.

Bahkan, Taj Yasin mengungkapkan dalam Piagam Madinah ini ada pasal yang menyebutkan agama. Dimana, semua agama disebutkan dan saling dihormati.

Baca Juga: Kode Redeem Call of Duty Mobile Minggu, 3 April 2022 Segera Klaim Kodenya dan Menangkan Permainan Anda

Yang pertama ditempatkan adalah Yahudi, Nasrani baru Muslim dan semua harus dilindungi dan harus saling mengikat. Tidak hanya mengikat dalam hal agama, tetapi juga bidang-bidang lainnya," paparnya.

Gus Yasin mengatakan, apa yang diajarkan Nabi Muhammad sejak awal sebelum diangkat nabi, sudah melakukan hubungan perniagaan atau perdagangan, berkomunikasi, dan bersosialisasi.

Hal itu dilakukan Nabi Muhammad kepada masyarakat di Mekkah yang semuanya tidak berasal dari satu agama, melainkan juga berlatar belakang suku dan ras yang beragam.

"Maka mari jaga kebhinekaan kita dengan saling mempercayai. Kita telah memproklamirkan bahwa tumpah darah, bangsa, dan bahasa kita satu, yaitu Indonesia. Dengan sejarah yang ada di Indonesia, keberagaman dapat menyatukan seluruh provinsi, kabupaten, dan kota yang ada di Indonesia,” ajak suami dari Nawal ini.***

Editor: Wahyu Prabowo

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x