Pemprov Jawa Tengah Dukung Program Orang Tua Angkat, Begini Harapan Wagub Taj Yasin

- 2 April 2022, 20:30 WIB
Taj Yasin saat memberikan penghargaan kepada para pelaku UMKM di bidang jamu tradisional.
Taj Yasin saat memberikan penghargaan kepada para pelaku UMKM di bidang jamu tradisional. /dok Humas Pemprov Jateng.

Media Purwodadi – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI baru-baru ini meluncurkan banyak program dalam rangka meningkatkan kualitas dan keamanan jamu sehingga mendapat kepercayaan yang lebih luas dari masyarakat.

Program Orang Tua Angkat, desa wisata jamu dan dampingan untuk pelaku UMKM, obat herbal dan jamu gendong adalah contoh-contohnya.

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sendiri juga turut mendukung adanya program Orang Tua Angkat ini, sehingga nantinya para pelaku UMKM di sektor obat tradisional dan jamu gendong dapat bergerak semakin luas dan berdampak pada ekonomi lokal.

Baca Juga: Kode Redeem Arena of Valor Minggu, 3 April 2022 Buruan Klaim dan Dapatkan Hadiahnya Sebelum Kehabisan

Selain itu, pelaku usaha obat tradisional punya itikad untuk maju dan berkembang bersama. Hal itu seperti yang dipaparkan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin beberapa waktu lalu.

Dalam sebuah acara bertajuk  "Pendampingan UMKM Obat Tradisional Dalam Rangka Mendukung Hilirisasi Herbal Nasional Melalui Konsistensi Pemenuhan Mutu Bahan Baku", Taj Yasin menjelaskan, bagi masyarakat Indonesia, jamu tidak hanya sebagai obat tradisional.

“Jamu juga sebagai sumber penghasilan, bahkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa. Terlebih pada era digitalisasi seperti sekarang, beragam produk jamu dapat dipasarkan hingga ke mancanegara secara mudah melalui daring,” tambah orang nomor dua di Jawa Tengah ini.

Sejatinya di wilayah Jawa Tengah sendiri sudah terkenal sebagai salah satu sentra jamu di Indonesia, seperti di Semarang, Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Boyolali, Tegal dan Cilacap.

Taj Yasin menuturkan saat ini di Jawa Tengah tercatat sudah ada 162 perusahaan yang telah bergerakdi bidang obat tradisional.

“Bahkan, 88 persennya adalah UMKM. Sedangkan usaha jamu gendong hampir semua ditemukan di seluruh Jawa Tengah,” tambah Taj Yasin.

Disebutkan Taj Yasin, Pemprov Jateng mendukung kinerja BPOM RI dalam melakukan pengawasan dan penindakan terhadap obat tradisional yang mengandung obat kimia.

Baca Juga: Baru Saja Diluncurkan, Walikota Hendrar Prihadi Harapkan Masyarakat Kota Semarang Bisa Akses Program SHIELD

"Jamu menjadi warisan nusantara, maka saya berpesan kepada para pelaku UMKM obat tradisional dan jamu, jangan sekali-sekali melakukan pembuatan jamu tradisional yang disertai atau dicampur bahan obat kimia," harap putra dari almarhum KH Maimoen Zubair ini.

Taj Yasin juga berharap para pelaku UMKM obat tradisional dan jamu gendong yang sudah berjalan saat ini perlu pembekalan diri berupa story telling atau cerita.

Dengan demikian, anak muda atau warga asing yang bertanya tentang produk jamu tersebut bisa mengetahui bagaimana sejarah jamu yang sebenarnya.

Sementara itu, Kepala BPOM RI Penny Kusumastuti Lukito mengatakan, BPOM akan mendampingi pelaku UMKM obat herbal sehingga berbagai produk herbal yang berpotensi sebagai herbal jamu.

"Adalah dari hulu ke hilir karena ada berbagai aspek yang bisa dikembangkan bersama-sama dengan berbagai pihak," kata Penny Kusumastuti Lukito yang juga hadir dalam kegiatan tersebut.

"Diantaranya dengan pemerintah daerah, asosiasi pengusaha, organisasi masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan kualitas jamu Indonesia, tidak hanya di Jawa tetapi di seluruh Indonesia," tambah Penny.***

Editor: Wahyu Prabowo

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x