Blora Juara Pertama Pemberian Makanan Tambahan, Anggota IX DPR RI Ini Berikan Apresiasi

- 19 Mei 2023, 13:50 WIB
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto memberikan apresiasi terhadap Pemkab Blora atas juara satu PMT Ibu Hamil dan Balita secara nasional.
Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto memberikan apresiasi terhadap Pemkab Blora atas juara satu PMT Ibu Hamil dan Balita secara nasional. //dok Media Purwodadi

Media Purwodadi - Kementerian Kesehatan RI memberikan penghargaan juara pertama kepada Kabupaten Blora untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi ibu hamil dan balita.

Anggota Komisi IX DPR RI, Edy Wuryanto juga mengapreasiasi penghargaan yang didapatkan Pemerintah Kabupaten Blora atas atensinya terhadap sektor kesehatan.

Pemkab Blora melalui Kepala Dinas Kesehatan Edi Widayat menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin karena lolos indikator dalam penilaian lomba tersebut.

Baca Juga: 3 Wakil Italia di 3 Pertandingan Final Kompetisi Eropa. Akankah Ketiganya Raih Gelar Juara?

Indikator yang dinilai yakni menu PMT lokal, realisasi anggaran, data monitoring dan evaluasi serta respon kader.

“Ini kerja keras dan kerja bersama yang baik antara pemerintah sampai tataran masyarakat,” kata Edy Wuryanto, melalui pernyataan resminya, Jumat 19 Mei 2023.

Legiselator dari Dapil Jawa Tengah III tersebut menyatakan penghargaan ini sebagai motivasi masyarakat Blora dan pihak terkait.

Salah satunya terkait penurunan tingkat stunting di kabupaten tersebut. Berdasar Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), tingkat stunting Blora cukup tinggi.

Blora mengalami penurunan angka stunting di wilayahnya dari 25,8 persen dari sebelumnya 21,5 persen. Artinya jumlah anak yang stunting meningkat.

“Ini menjadi awal untuk terus memperbaiki apa yang sebelumnya kurang,” ujar Edy.

Politikus PDI-Perjuangan itu mengingatkan bahwa Kementerian Kesehatan telah meluncurkan petunjuk teknis (Juknis) PMT bahan pangan lokal.

Dengan kata lain, makanan tambahan tersebut tidak perlu jauh dari rumah dan ada di sekitar. Ini akan mempermudah masyarakat untuk mendapatkannya.

Edy Wuryanto juga menyarankan agar ada sosialiasi yang masif kepada masyarakat terkait hal ini.

“Ada ikan atau ayam yang masih melimpah di Blora. Manfaatkan yang ada di sekitar untuk mencukupi gizi ibu hamil dan balita,” kata Edy.

Dia juga menyarankan konsumsi daun kelor yang masih banyak di Blora. Daun kelor mengandung banyak vitamin, zat besi, hingga protein nabati.

Edy Wuryanto juga berharap kepada Kepala Dinas Kesehatan Blora agar terus memantau malnutrisi.

Termasuk kasus bagi yang overweight. Menurut pria asal Grobogan ini, intervensi diberikan tidak hanya ketika ada kasus.

"Langkah preventif diperlukan dengan memastikan semua ibu hamil mendapatkan gizi yang baik," jelasnya.

"Bahkan sejak remaja, perempuan harus dipantau. Pemberian tablet penambah darah diperlukan," tambah Edy Wuryanto.

Pihaknya juga mengingatkan ketika ada bayu yang baru lahir agar dipantau berat badan dan tinggi badannya.

“Lalu ketika bayi lahir dipantau berat badan dan tinggi badan. Jangan lupa diberkan ASI minimal sampai enam bulan,” sarannya.

Tanggungjawab untuk memberikan gizi yang seimbang harus diberikan pada seluruh pihak yang berada di sekitar ibu yang sedang hamil.

Misalnya suami diberikan edukasi agar tidak hanya sibuk mencari nafkah, tetapi juga mengerti bahan makanan apa yang dibutuhkan untuk istrinya yang sedang hamil dan menyusui.

"Orang tua dan tetangga sebaiknya juga memberikan dukungan kepada ibu hamil atau yang sedang menyusui,” kata Edy Wuryanto.

Baca Juga: Raih Medali Emas di Ajang SEA Games Kamboja, Penggemar Tunggu Timnas U22 Indonesia Pawai Sejak Subuh

Pihaknya berharap, prevalensi stunting di Blora bisa turun sesua dengan target nasional, yakni 14 persen.

Penurunan stunting ini memiliki manfaat jangka panjang dan diprediksi pada 2035 Indonesia mulai mengalami bonus demografi.

Artinya, yang dalam waktu dekat ini lahir, akan menjadi remaja atau dewasa muda pada tahun tersebut. Edy Wuryanto menyatakan dengan menurunkan angka stunting sekarang maka generasi muda di 2035 akan memiliki daya saing yang baik.

“Ini untuk meningkatkan daya saing Kabupaten Blora juga,” ungkapnya.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x