Jelang Idul Adha 1443 Hijriyah, Narapidana Lapas Kelas I Semarang Ini Bikin Terharu, Berikut Ini Kisahnya

- 8 Juli 2022, 20:00 WIB
Prosesi pengcuapan syahadat oleh Yosia, salah satu narapidana di Lapas Kelas I Semarang yang telah mendapatkan hidayah menjelang Idul Adha 1443 Hijriyah.
Prosesi pengcuapan syahadat oleh Yosia, salah satu narapidana di Lapas Kelas I Semarang yang telah mendapatkan hidayah menjelang Idul Adha 1443 Hijriyah. /dok Lapas Kelas I Semarang

Media Purwodadi – Jelang Idul Adha, seorang narapidana Lapas Kelas I Semarang baru saja mendapatkan Hidayah.

Jelang Idul Adha 1443 Hijriyah ini, narapidana bernama Yosia memutuskan menjadi mualaf dan telah menjalani proses perubahan keyakinan di Masjid At Taubah Lapas Kelas I Semarang.

Yosia yang merupakan narapidana Lapas Kelas I Semarang itu telah mengucapkan syahadat yang dipimpin oleh Ustadz Thohir Khusnan.

Baca Juga: Timnas Indonesia U 19 Lawan FIlipina di Piala AFF, Berikut Prediksi Susunan Pemain Tim Merah Putih Malam Ini

Yosia menyatakan kepindahan keyakinan di Masjid At-Taubah Lapas Semarang setelah melaksanakan ibadah sholat Jumat, 8 Juli 2022.

“Saya menjadi ,mualaf secara sukarela dan didasari hati nurani tanpa ada tekanan dari pihak lain. Jadi murni niat kami,” ujar Yosnia.

Yosia juga mengaku telah mendapatkan hidayah sudah sejak lama karena merasa sejuk dan nyaman dalam Islam.

“Saya sudah sedikit belajar agama ini dan cara ibadahnya. Karena teman-teman sesama warga binaan di kamar hunian rajin shalat berjamaah dan mengaji bersama, sehingga membuat hati semakin sejuk,” ungkapnya.

Pada hari Jumat yang penuh berkah sekaligus hari Arafah membuat semakin istimewa. Pasalnya, pada hari tersebut Allah SWT membanggakan hamba-Nya yang berkumpul di Arafah kepada para malaikat.

Sebelum mengucapkan syahadat, Yosia mengambil air wudhu dengan bimbingan. Setelah itu, pria berusia 27 tahun ini dengan terbata-bata mengucapkan syahadat yang disaksikan oleh petugas dan puluhan narapidana lainnya.

Telah diketahui,jiak Yosia tercatat sebagai warga Pedurugan, Semarang yang terjerat kasus Undang-undang Kesehatan.

Saat ini, Yosia sedang menunggu putusan dari Pengadilan Negeri Semarang.  Yosia juga mengubah namanya menjadi Muhammad Anton Saputra sesuai dengan keputusan dan saran dari narapidana  serta saksi yang hadir.

Kalapas Semarang, Tri Saptono Sambudji mengaku terharu ketika mendengar kabar ada seorang narapidana ingin memeluk agama Islam.

Baca Juga: CARA GRATIS Nonton Live Streaming Timnas Indonesia Vs Filipina di Piala AFF U19 2022 Malam Ini

“Kami hanya memfasilitasi berdasarkan informasi yang kami terima tentang kemauan seorang narapidana yang ingin menjadi mualaf,” jelas Tri Saptono.

Tri Saptono juga berharap jika keputusan Yosia merupakan keinginan dari hati.

“Dengan harapan mualafnya narapidana tersebut harus benar dari hati dan tidak dijadikan azas manfaat dan bukan suatu modus,” ujar Tri Saptono.

Setelah memeluk agama Islam, Kalapas juga berharap narapidana tersebut dapat mendalami ilmu agama Islam.

Baik tentang tata cara salat, maupun tata cara membaca Al Quran serta mendalami ilmu agama Islam di bidang lainnya.

“Semoga para mualaf ini bisa menjadi muslim yang taat dan tetap istiqomah,” tutupnya.

Jelang Idul Adha, seorang narapidana Lapas Kelas I Semarang mendapat hidayah yakni menjadi mualaf.

Narapidana tersebut bernama Yosia dan telah mengubah namanya menjadi Mohammad Anton Saputra setelah mengucapkan syahadat.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x