Kurangi Angka Perceraian, Taj Yasin Ingin BP4 Ikut Berikan Edukasi Pernikahan Dini kepada Masyarakat Jateng

- 12 November 2021, 16:30 WIB
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin berharap BP4 bisa lakukan edukasi pencegahan pernikahan dini.
Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin berharap BP4 bisa lakukan edukasi pencegahan pernikahan dini. /dok Humas Pemprov Jateng

Media Purwodadi – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus menggalakkan edukasi pranikah. Hal itu dilakukan dengan sosialisasi bekerja sama dengan Badan Penasihat, Pembinaan, dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Jateng.

Adanya pernikahan dini menjadi salah satu pemicu tingginya angka perceraian di Jawa Tengah. Terdata, di tahun 2020, angka perceraian akibat pernikahan dini terdata mencapai 65.755 kasus.

Melihat problem ini, Pemprov Jateng mendorong BP4 Jateng terlibat dalam sosialisasi, edukasi, dan pendampingan kepada para remaja usia nikah yang akan berumah tangga atau menikah.

Baca Juga: Cegah Paparan Covid-19, Taj Yasin Imbau Lingkungan Ponpes Tetap Terapkan Program Jogo Santri & Jogo Kiai

Hal itu diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen. Menurut Taj Yasin, pihaknya ingin BP4 memberikan edukasi, pembinaan, dan bimbingan kepada anak anak supaya ketika menentukan untuk menikah sudah ada di otaknya.

“Saya ingin BP4 memberikan edukasi, pembinaan dan bimbingan kepada anak anak kita supaya ketika menentukan untuk menikah, sudah ada di otaknya, di mindsetnya tentang tanggung jawab dan kewajiban suami maupun istri,” ujar Taj Yasin Maimoen, Jumat 12 November 2021.

Bertepatan dengan pengukuhan pengurus BP4 Jateng dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an Jateng (LPTQ), Taj Yasin menjelaskan banyak program yang sudah diluncurkan Pemprov Jateng untuk cegah pernikahan dini.

Program Jo Kawin Bocah merupakan salah satu program yang diluncurkan Pemprov Jateng untuk mencegah adanya pernikahan dini.

Taj Yasin menjelaskan, program ini diinisiasi Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kependudukan dan Catatan Sipil (BP3AKB Dukcapil) Jateng.

Baca Juga: Wagub Jawa Tengah Taj Yasin Ingatkan Momen Maulid Nabi Muhammad SAW Sebagai Peringatan Ilmu

Taj Yasin sendiri menjelaskan upaya pemerintah untuk meminimalisir angka perceraian dan mencegah pernikahan usia dini dengan mendorong masyarakat mengutamakan pendidikan pada anak usia sekolah sudah tepat.

Meskipun di sisi agama diperbolehkan untuk pelaksanaan pernikahan, namun karena pemahaman dasar, keilmuan dan kemapanan para remaja belum matang. Hingga akhirnya, pemerintah berkewajiban membuat aturan.

“Kita dorong supaya jangan menikah dulu, kita dorong supaya pendidikan matang sehingga ketika memasuki fase menjalani rumah tangga, benar benar sudah disiapkan segala sesuatunya dan mempunyai kekuatan sehingga bisa mewujudkan keluarga yang sakinah, mawwadah dan warrahmah,” tambah Taj Yasin.

Taj Yasin mengungkapkan bahwa pihaknya kan melakukan koordinasi dengan Kemenag untuk memberikan edukasi dan pendampingan, termasuk dengan BP3AKB melalui program Jo Kawin Bocah.

Baca Juga: Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, Jangan Ada Tsunami Covid. Tempat Wisata Diminta Ini

Selain itu, pihaknya berharap BP4 bisa melakukan sinkronisasi dengan seluruh elemen untuk menekan angka perceraian dan pernikahan dini.

Sementara itu Ketua BP4 Jateng, Nur Khoirin mengatakan, BP4 Jateng siap untuk bekerja sama dengan berbagai lembaga terkait untuk melakukan edukasi kepada masyarakat, terutama menyangkut pernikahan dini.

“Kita ke depan akan bisa mengedukasi masyarakat, sebab pernikahan dini itu salah satu pemicu perceraian, sehingga kita coba edukasi ke masyarakat,” paparnya.

Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin berharap BP4 bisa membantu untuk melakukan edukasi kepada masyarakat dalam rangka upaya pencegahan pernikahan dini agar angka perceraian di Jawa Tengah tidak semakin tinggi jumlahnya.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x