Media Purwodadi- Miris. Satu tahun setengah Covid melanda telah memaksa sebanyak 9807 anak di Jawa Tengah jadi yatim, piatu dan yatim piatu.
Diungkapkan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, 9807 anak yatim dan piatu, merupakan hasil dari pendatan yang dilakukan di seluruh kota dan kabupaten di Jateng
Wakil Gubenur Jawa Tengah menyebutkan, Sebanyak 9807 anak ditinggalkan oleh orangtuanya akibat Covid sangat perlu mendapat perhatian dan penanganan khusus.
"Angka anak yatim piatu saat ini meningkat akibat banyaknya masyarakat yang terpapar Covid-19 sampai meninggal," ucap Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, dalam rilisnya Sabtu 4 September 2021.
Wakil Gubenur yang sering di panggi Gus Yasin itu saat membuka rapat koordinasi replikasi program desa dampingan, menguraikan, terkait kondisi itu warga Jateng harus bersama membantu anak yatim dan piatu.
Untuk itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, berencana memasukan gerakan jadi orang tua asuh ke dalam program Satu OPD Satu Desa Binaan.
Memasukan penanganan anak yatim dan piatu dalam gerakan program Satu OPD Satu Desa Binaan, dilatar belakangi karena adanya kenaikan angka anak yatim piatu di Jawa Tengah.
"Ini tugas kita dan perlu dimasukan dalam program 'Satu OPD Satu Desa Binaaan'. Sehingga pemerintah dapat menjadi contoh bagi masyarakat yang ada di Jateng," kata Gus Yasin.