Hendi Soroti Mal yang Mengizinkan Pengunjung Tidak Menggunakan Aplikasi Peduli Lindungi

8 Februari 2022, 11:14 WIB
Walikota Semarang, Hendrar Prihadi saat mendatangi call center 112. /Humas Pemkot Semarang.

Media Purwodadi – Wakil Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyayangkan beberapa mal yang tetap mengizinkan pengunjung masuk tanpa menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Pria yang akrab dipanggil Hendi tersebut secara tegas akan menertibkan lagi perihal tersebut.

“Kebanyakan sekarang kita boleh masuk mall tanpa peduli lindungi. Nanti akan dicek, akan kita tertibkan lagi,” tegas Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, Senin 7 Februari 2022.

Baca Juga: Miras Oplsosan Tewaskan 9 Orang, Polres Jepara Berhasil Amankan Penjual dan Barang Bukti

Wali Kota Semarang tersbut juga mengatakan jika selama bulan Februari 2022 ini pemerintah kota yang bekerja sama dengan segenap aparat, seperti TNI danPolri akan melakukan operasi ke tempat-tempat umum.

“Kepala Satpol tadi sudah laporan sama saya, bulan Februari ini gas pol pemerintah kota, TNI, POLRI akan muter - muter,” imbuh Wali Kota Semarang yang akrab disapa dengan nama Hendi tersebut.

Upaya ini menjadi salah satu bagian sebagai upaya untuk menekan lonjakan ketiga kasus Covid-19 yang ada di kota Semarang.

Selain akan menggiatkan operasi yustisi pada pusat perbelanjaan atau mal di kota Semarang, Hendi juga akan melakukan upaya untuk menegakkan prokes hingga tingkat kelurahan.

Hendi meyakini jika penegakan prokes masih menjadi salah satu cara efektif untuk memutus mata rantai Covid-19.

Pasalnya, selama bulan Januari penegakan prokes tersebut kendor, sehingga ia akan memastikan pemerintah di tingkat kota, kecamatan hingga kelurahan akan kembali fokus.

“Di bulan Januari sempet agak kendor, maka dari sekarang saya memastikan teman - teman di tingkat kota, kecamatan, hingga kelurahan akan kembali fokus,” ungkap Wali Kota Semarang tersebut.

Baca Juga: Rombongan Komisi IV DPD RI Belajar Tentang LKM di Jawa Tengah, Ini Penjelasan Ganjar Pranowo

Saat ini di dalam lingkungan Pemerintah Kota Semarang, Hendi telah mengeluarkan larangan bagi pejabat serta seluruh ASN untuk melakukan kunjungan kerja ke luar negeri. Sedangkan untuk kunjungan kerja ke luar kota, Hendi menegaskan telah melakukan pembatasan.

“Untuk kawan - kawan pemkot, satu, tidak boleh ada kunjungan ke luar negeri, yang kedua tidak boleh ada rombongan besar yang melakukan kunjungan kerja ke luar daerah, cukup rombongan kecil, dan itu saja untuk yang sifatnya penting," kata Hendi.

Terkait dengan peningkatan kasus Covid-19 yang ada di Kota Semarang, Hendi meminta masyarakat untuk tetap tenang serta meningkatkan kewaspadaan. Berdasarkan pengamatannya, varian omicron memang tidak sedahsyat varian delta.

Pasalnya, meski kasus Covid-19 mengalami peningkatan, namun tingkat keterisian isolasi terpusat dan rumah sakit belum seperti saat Kota Semarang menghadapi varian Delta.

Bahkan, sampai saat ini Hendi belum mendapatkan laporan terkait adanya kasus meninggal dunia yang disebabkan oleh varian omicron.

“Bedanya begini kawan - kawan sekalian, memang angkanya naik kenceng gitu ya, tapi kalau dibandingkan varian delta, tingkat keterisian rumah sakit dan isoternya tidak seperti pada saat varian delta,” terang Hendi.

Data terakhir memang menunjukkan 2 kasus meninggal dunia akibat Covid-19, namun hal itu disebabkan oleh varian delta, lansia serta kormobid.

“Prinsipnya angka memang semakin naik, tapi belum sedahsyat varian delta, termasuk angka kematinnya. Di Semarang sendiri ada saat ini sudah ada dua kasus meninggal, tapi itu karena varian delta, lansia, dan komorbid,” paparnya.***

Editor: Andik Sismanto

Sumber: Humas Pemkot Semarang

Tags

Terkini

Terpopuler