4 Tips Mahasiswa Bisa Sambil Kerja Agar Terhindar Risiko Berat, Berikut Penjelasannya

- 4 November 2021, 12:00 WIB
Ilustrasi mahasiswa bekerja di kantoran.
Ilustrasi mahasiswa bekerja di kantoran. /StartupStockPhotos / PIXABAY


Media Purwodadi – Kerap kali mahasiswa ingin segera memasuki dunia kerja. Mahasiswa yang merasakan euforia ini biasanya adalah mahasiswa semester akhir.

Bahkan masih memiliki status mahasiswa juga tidak akan menghalangi seseorang untuk bekerja. Alasannya pun bermacam-macam, mulai dari mencari biaya tambahan atau menambah pengalaman sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

Wawancara tentu merupakan tahap yang harus dilewati jika ingin mendapatkan pekerjaan. Namun tidak sedikit kesalahan yang dibuat mahasiswa saat mencari pekerjaan.

Salah satunya dengan tidak berkata jujur saat wawancara kerja dengan HRD tentang statusnya yang masih sebagai mahasiswa.

Baca Juga: Kisah Seorang Ibu Dititipkan di Panti Lansia Malang, Juragan 99 : Juragan99 dan Shandy Siap Jadi Anak Ibu

Dikuitip Media Purwodadi melalui gowapos.pikiran-rakyat.com, Junar Asunyi, HR Creator dalam instagramnya mengatakan bahwa  mayoritas perusahaan atau HRD tidak mau menerima mahasiswa untuk bekerja.

Akibatnua terkadang mahasiswa berbohong, dan menyembunyikan kalau mereka masih kuliah sehingga bisa diterima bekerja.

Keputusan ini bukan berarti tidak membawa resiko, baik bagi perusahaan maupun bagi diri sendiri saat bekerja.

Mahasiswa yang menyembunyikan statusnya kepada HRD dalam perusahaan akan mendapatkan risiko. Berikut risiko para mahasiswa yang tidak jujur

1. Tidak bisa fokus bekerja

Masalah utama yang sering dihadapi saat kuliah sambil bekerja adalah kesulitan membagi waktu antara kuliah dan kerja.

Tentunya, hal ini akan diikuti dengan kesulitan untuk fokus. Jika dibiarkan, masalah ini nantinya akan menjadi serius yang harus segera dicarikan solusinya.

2. Jadwal kerja dan jadwal kuliah yang bersamaan

Perusahaan tentu akan menuntut karyawannya untuk selalu siap melaksanakan tugas kapanpun ketika diminta.

Namun ketika sedang kuliah tapi atasan meminta untuk segera datang karena ada sesuatu yang darurat atau urgent, dengan terpaksa kuliah harus ditinggalkan.

Kuliah tentu yang akan dikorbankan, jika tidak memberi tahu HRD tentang status yang sebenarnya.

Baca Juga: Jangan Sepelekan 5 Penyakit Ini Saat Musim Hujan, Lebih Baik Siapkan Vitamin Untuk Tubuh

3. Dinilai berbohong

Tidak berterus terang dengan status yang sebenarnya, tentu saja hal ini termasuk berbohong. Pada awal kerja, tentu tidak akan menjadi masalah.

Tidak ada kebohongan yang selamanya bisa ditutupi. Suatu saat kebohongan tentu saja akan terungkap.

Jika HRD sampai mengetahui hal ini, karyawan akan berada pada masalah besar. Hal ini tidak akan terjadi jika karyawan berkata jujur pada perusahaan tempatnya bekerja.

4. Solusi Terbaik

Untuk mengatasi masalah tersebut, solusinya adalah mahasiswa tersebut harus menjelaskan statusnya pada HRD sejak awal, sehingga HRD atau perusahaan akan mengatur jadwa kerja dan kuliah untuk karyawannya.

Adanya manajemen waktu yang bisa diterapkan HRD ini, tentunya resiko yang akan dihadapi karyawan jika melakukan kesalahan bisa diminimalisir.

Jika hal ini tetap akan dilakukan, maka akan mempengaruhi kredibiltas karyawan itu sendiri. Itulah penjelasan tentang bagaimana sebaiknya mahasiswa yang hendak melamar sebagai karyawan di sebuah perusahaan. ***(Devry Rolando Saiya/gowapos.pikiran-rakyat.com).

Disclaimer : Artikel ini sudah tayang di gowapos.pikiran-rakyat.com dengan judul “4 Resiko Bila Sembunyikan Status Mahasiswa saat Interview dengan HRD” yang tayang pada 30 Oktober 2021.

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Gowapos.pikiran-rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x