Tidur Dengan Lampu Menyala Ternyata Dapat Berakibat Fatal. Berikut Penjelasannya

- 30 September 2021, 13:43 WIB
ilustrasi orang tidur
ilustrasi orang tidur /pixabay/


Media Purwodadi – Dalam mengistirahatkan fisik dan pikiran setelah beraktivitas seharian, seseorang biasanya akan tidur.

Dengan tidur, sel-sel tubuh yang mati akan kembali beregenerasi sehingga tubuh akan kembali merasa segar.

Namun, saat tidur sebaiknya kita jangan menyalakan lampu. Mengapa? Karena cahaya yang diterima oleh mata bukan saja berfingsi untuk membantu mata melihat.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Kamis, 30 September 2021, Dijebak! Angga Babak Belur Dihajar Anak Buah Iqbal

Tetapi juga dapat memberikan sinyal pada organ tubuh lainnya dengan menunjukkan waktu-waktu tertentu bagi tubuh.

Mata kita akan merespon cahaya dan mengatur ulang jam sikardian tubuh kita. Paparan cahaya menstimulasi aliran sel saraf dari mata ke bagian dari otak.

Dan itu berfungsi untuk mengontrol hormon, temperatur tubuh, dan fungsi lain yang berperan dalam membuat kita merasakan kantuk.

Saat mata terpapar oleh cahaya waktu pagi dan sore hari, cahaya tersebut menghambat sel saraf dan menekan pelepasan hormon melatonin, yang membantu kita tertidur.

Ini mungkin alasan mengapa jam sikardian tubuh kita menunjukkan waktunya tidur pada malam hari, bukan pada siang hari ketika cahaya banyak diterima oleh mata kita.

Saat kita tidur dalam kondisi lampu menyala, otak kita mungkin tidak akan memproduksi hormon melatonin karena ia bingung apakah saat ini menunjukkan waktu malam atau siang.

Terlalu banyak paparan cahaya sesaat sebelum kita tidur juga dapat mencegah kita mendapatkan kualitas tidur yang baik.

Jadi, sebaiknya matikan lampu kita sebelum tidur untuk memberikan sinyal pada tubuh kita bahwa ini adalah waktunya tidur.

Mengatur paparan cahaya merupakan cara efektif untuk menjaga siklus sikardian yang kita punya.
 
Sebelum tidur, sebaiknya matikan lampu dalam kamar Kita. Selain itu, alat-alat elektronik yang ada dalam kamar kita.

Seperti televisi, komputer, laptop, atau handphone, sebaiknya juga dimatikan. Hal tersebut karena alat-alat elektronik tersebut dapat menghasilkan cahaya.

Jika di kamar kita terdapat jendela, sebaiknya tutup tirai jendela kita agar cahaya dari luar tidak masuk ke kamar dan mengganggu tidur kita.

Namun, jika tidak bisa tidur dalam keadaan yang sangat gelap, kita dapat menyalakan lampu tidur yang menghasilkan cahaya lebih halus.

Tubuh dapat diprogram untuk tidur ketika keadaan gelap, sehingga dapat lebih mudah mendorong tubuh kita untuk tidur.

Selanjutnya, ketika kita terbangun tengah malam, sebaiknya juga jangan menyalakan lampu, dikhawatirkan dapat membuat kita tidak bisa tidur lagi.
 
Tidur dalam keadaan lampu menyala ternyata dapat menyebabkan masalah kesehatan. Masalah kesehatan ini mungkin terjadi karena paparan cahaya pada saat tidur dapat berdampak pada terganggunya hormon dalam tubuh.

Baca Juga: Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Ungkapkan Produksi Jagung Nasional 2021 Over Stok 2,85 Juta Ton

Beberapa penyakit yang dapat disebabkan karena tidur dengan lampu menyala atau kondisi terang adalah:

Obesitas

Penelitian yang diterbitkan American Journal of Epidemiology, menunjukkan bahwa wanita yang tidur dalam ruangan yang lebih terang cenderung memiliki Indeks Massa Tubuh (IMT) yang lebih tinggi.

Selain itu, lingkar pinggang menjadi lebih besar daripada wanita yang tidur dalam kondisi kamar yang gelap.

Depresi

Penelitian dalam Journal of Affective Disorders menunjukkan bahwa orang depresi memiliki cahaya lampu yang lebih terang pada kamar saat tidur.

Gangguan tidur atau kualitas tidur yang buruk yang disebabkan karena lampu menyala dapat dihubungkan dengan depresi.

Kanker Payudara

Penelitian oleh International Journal of Health Geographics menemukan bahwa kejadian kanker payudara lebih tinggi pada wanita yang tinggal di daerah perkotaan.

Pasalnya, di perkotaan banyak terdapat lampu penerangan, baik di jalan raya, pusat perbelanjaan, hingga di rumah.

Diabetes Mellitus Tipe 2

Penelitian yang diterbitkan oleh jurnal Chronobiology International menemukan bahwa orang dengan diabetes mendapatkan paparan cahaya yang lebih terang selama empat jam sebelum tidur.

Paparan cahaya ini termasuk yang didapatkan dari televisi dan handphone, karena alat elektronik tersebut telah terbukti dapat lebih menekan hormon melatonin daripada sumber cahaya lain.

Insomnia

Menyalakan lampu saat tidur dapat membuat kualitas dan kuantitas tidur menjadi buruk. Cahaya dapat menurunkan kadar melatonin yang diproduksi tubuh, sehingga dapat membuat rasa kantuk berkurang dan membuat sulit tidur.

Tekanan Darah Tinggi

Penelitian dalam jurnal Chronobiology International menunjukkan bahwa orang yang mendapatkan banyak paparan cahaya saat tidur mempunyai tekanan darah yang lebih tinggi daripada mereka yang tidur dalam kondisi gelap.***

Editor: Agung Tri Wibowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah