“Produk pudding yang kita buat ini, kita namakan de_pudding. Sudah ada sejak Juni 2021. Itu awalnya dari saat Covid-19 mewabah di Indonesia, berdampak juga terhadap usaha jual beli pakaian yang saya geluti saat itu,” jelas Dewi.
Memanfaatkan momen Covid-19 ini justru membuat Dewi terbesit untuk membuat hidangan yang sehat bagi masyarakat. Apalagi, saat itu masyarakat butuh makanan yang sehat, sehingga Dewi memutuskan untuk membuat pudding buah.
“Tidak disangka usaha yang berjalan dari 2021 ini bisa berjalan sampai sekarang ini,” ujar Dewi, yang melakukan produksi pudding di rumahnya di Perum Bumi Kalongan Blok F11 Purwodadi ini.
Di bulan Ramadhan 1444 Hijriah ini, selain menerima hampers untuk takjil, Dewi juga masih menerima pembuatan tart pudding untuk mereka yang berulang tahun.
“Satu hari kita bisa produksi lima hampers pudding ulang tahun. Saat Ramadhan ini biasanya dalam satu hari kita bisa buat hampers sampai 100 pack,” jelas Dewi.
Tantangan
Meski pudding buah buatan Dewi ini banyak dikenal masyarakat, namun Dewi mengakui banyak tantangan saat membuat pudding pesanan. Salah satunya adalah ketersediaan buah yang tidak setiap hari didapatkan di Grobogan.
“Kalau semua bahan-bahan kita gunakan bahan bahan premium. Mulai dari susu, telur, dan gula. Kalau untuk penderita yang tidak boleh makan makanan manis, kita alihkan pakai gula khusus penderita DM,” jelas Dewi.