“Nah tantangannya adalah tidak semua buah yang kita gunakan untuk pudding ini bisa kita dapatkan di Purwodadi. Contoh, buah kiwi, buah anggur hijau," ungkap Dewi.
"Namun, bersyukurnya sampai sekarang kita punya langganan toko buah dan beberapa toko bahan baku yang punya bahan-bahan yang kita butuhkan,” tambah istri dari Suswanto ini.
Tantangan lainnya adalah pada saat pengantaran pudding ke alamat pemesan. Dewi mengakui dirinya tidak punya moda transportasi yang memadai untuk mengantar pesanan.,
Selama ini, dirinya mengandalkan sang suami untuk membantu mengantarkan pesanan pudding. Jika sang suami sedang sibuk bekerja, driver ojek online siap membantunya sesuai dengan arahan yang diberikan.
“Untuk hampers pudding beda dengan hampers kue soalnya mudah koyak dan satu lagi pudding harus membeku biar saat sampai di pemesan, rasanya tidak berubah. Jadi tantangannya itu,” jelas Dewi.
Baca Juga: Pengumuman, Ini Lokasi Pemadaman Aliran Listrik oleh PLN ULP Purwodadi Pada Kamis 13 April 2023
Naik Signifikan
Tidak menyebutkan omzet yang didapatkan, namun Dewi mengungkapkan bahwa selama bulan Ramadhan pesanan pudding terus mengalir dan penghasilan meningkat dibandingkan hari-hari biasanya.
Sambil terus mengembangkan usahanya, Dewi dan suaminya berharap ke depan memiliki store khusus untuk menjual pudding buah produksinya tersebut agar semakin dikenal masyarakat.