Network
Media Purwodadi – PT Liga Indonesia Baru atau PT LIB dan PSSI melakukan uji coba penerapan Video Assistant Referee (VAR) tahap ketiga. Uji coba dilaksanakan di Lapangan JSI Resort, Megamendung, Bogor, Sabtu 17 Februari 2024.
Sebanyak delapan kamera yang dipasang di sejumlah titik lapangan digunakan dalam uji coba yang mempertandingkan klub Sekolah Sepak Bola (SSB) lokal.
"Intinya hari ini, kalau kita lihat, mulai dari alat peraga. Alat peraga yang didemonstrasikan atau yang kita gunakan sekarang ini, mulai dari simulator, kemudian semua peralatan yang ada," kata Direktur Utama PT LIB Ferry Paulus, seperti yang dikutip dari PSSI.
Baca Juga: Tidak Bisa Bayar Denda, Kantor Imigrasi Denpasar Deportasi WNA Asal Amerika yang Melanggar Aturan
Ferry Paulus mengatakan, peralatan yang baru saja dibeli itu persis dengan yang dipergunakan dalam event Piala Dunia U17 2023 lalu.
"Ini persis seperti yang kita beli yang juga digunakan untuk Piala Dunia U-17 2023,” kata Ferry.
Diaplikasikan Mulai Mei
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PSSI Ratu Tisha mengungkapkan VAR dapat diaplikasikan selama BRI Liga 1 2023/2024 seri championship pada 4-26 Mei 2024.
Ratu Tisha menjelaskan saat ini penerapan VAR masih harus melalui beberapa tahap, diantaranya melalui tahap persetujuan dan penilaian terakhir wasit serta asisten wasit VAR yang diberikan oleh FIFA.
Baca Juga: Kode Redeem COC Minggu, 18 Februari 2024 Ada Banyak, Segera Klaim Kodenya dan Menangkan Permainan Anda
"Untuk bertugas masih akan menunggu persetujuan dari FIFA sebagai penilaian terakhir mereka (wasit) kemudian melakukan pertandingan uji coba. Rencananya, FIFA akan hadir di sini antara tanggal 1 dan tanggal 8 Maret untuk melihat latihan terakhir kesiapan di batch 1 (wasit) ini," imbuh Ratu Tisha.
Dalam uji coba ini, wasit dan asisten wasit melakukan simulasi operator tayang ulang, yang fungsinya sebagai pertimbangan dalam keputusan-keputusan penting.
Pengambilan keputusan yang dimaksud meliputi, pengecekan penalti atau tidak penalti, kemungkinan pelanggaran berpotensi kartu kuning atau kartu merah, dan kesalahan pengidentifikasian oleh wasit utama atau hakim garis.***
