Kunjungan Kerja ke Grobogan, Presiden Joko Widodo Serahkan Bantuan Stimulan Bagi Petani Terdampak Puso

- 23 Januari 2024, 14:30 WIB
Presiden RI Joko Widodo saat memberikan samutan dalam kegiatan penyerahan banuan gagal panen di Grobogan, Selasa 23 Januari 2024 di GOR Bung Karno Purwodadi.
Presiden RI Joko Widodo saat memberikan samutan dalam kegiatan penyerahan banuan gagal panen di Grobogan, Selasa 23 Januari 2024 di GOR Bung Karno Purwodadi. /YouTube Biro Setpres RI./


Media Purwodadi – Presiden RI Joko Widodo mengadakan agenda kunjungan kerja ke Kabupaten Grobogan, Selasa 23 Januari 2024.

Tiga agenda kunjungan kerja di Kabupaten Grobogan yakni mengecek pemeriksaan kandungan ibu hamil di Puskesmas Toroh 1, menyerahkan sertifikat PTSL di Stadion Krida Bakti Purwodadi dan terakhir menyerahkan bantuan stimulan untuk para petani yang terdampak puso atau gagal panen.

Salah satu kegiatan yakni menyerahkan bantuan stimulan kepada ribuan petani yang berasal dari Grobogan, Demak, Pati dan Kudus.

Baca Juga: Jadwal Acara Televisi Trans7 Rabu 24 Januari 2024, Saksikan Bocah Petualang, Makan Receh, Arisan, Lapor Pak!

Presiden Joko Widodo yang hadir didampingi Kepala BNPB RI, Letjen TNI Suharyanto sejumlah menteri, PJ Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, serta Bupati Grobogan Sri Sumarni beserta jajaran Forkopimda dan Kepala OPD terkait. Acara ini  juga dihadiri oleh ribuan petani dari berbagai wilayah di Grobogan, Demak, Pati dan Kudus.  

Presiden RI Joko Widodo menyerahkan bantuan secara simbolisasi kepada para petani yang tergabung dalam kelompok tani yang berasal dari Grobogan, Demak, Pati dan Kudus.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan bukan hanya Indonesa saja yang mengalami permasalahan. Namun, negara-negara lain juga mengalami permasalahan yang sama.

Jokowi menjelaskan negara lain produktivitas padinya juga menurun karena mengalami kekeringan panjang, hujan terus menerus dan menyebabkan gagal panen. Termasuk di Indonesia.

Sebanyak 22 negara yang mengalami hal itu bisa diatasi karena punya stok dan mengentikan ekspor beras karena dampak perubahan iklim tersebut.

“Sebanyak 22 negara sekarang ini menghentikan ekspor, menghentikan menjual berasnua kepada negara lain. Kalau penduduk sebuah negara hanya 10 juta, 25 juta, gampang. Kita ini 280 juta harus makan semuanya, nggih mboten?” tanya Jokowi.

Jokowi mengatakan, para petani mempunyai peranan penting bagi negara. Maka, dengan bantuan stimulan ini diharapkan bisa membantu mereka untuk melakukan penanaman dan segera panen dengan hasil yang baik.

“Oleh sebab itu, peran bapak, ibu para petani itu sangat penting bagi negara ini,” ujar Jokowi.

Untuk membantu petani agar memiliki kekuatan menanam kembali pascabencana, pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) memberikan bantuan stimulan sebesar Rp8 juta per hektare. Diharapkan dengan bantuan tersebut bisa meningkatkan produktivitas para petani.

Suasana di GOR Bung Karno saat Presiden Jokowi memberikan sambutannya di acara penyerahan bantuan stimulan pada petani gagal panen atau puso.
Suasana di GOR Bung Karno saat Presiden Jokowi memberikan sambutannya di acara penyerahan bantuan stimulan pada petani gagal panen atau puso.

Presiden Jokowi juga berharap, uang bantuan tersebut dapat segera diterima para petani agar bisa menanam padi.

Dampak El Nino, banjir dan sekarang ini kekeringan agak panjang terjadi di Jawa Tengah dengan total 16 ribu hektar. Jokowi mengatakan, bahwa bantuan yag diberikan juga sudah dihitung Rp8 juta per hektar.

“Jenderal Suharyanto nggak mungkin keliru menghitungnya, pasti benar. Itu biaya produksi nggih. Nanti moga-moga bapak ibu dalam 3-4 bulan yang akan datang segera panen kemudian dari situlah produktivitas bisa kita naikkan,” tambahnya.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kunjungi Puskesmas Toroh 1 di Grobogan, Tinjau Pelayanan USG Ibu Hamil

Presiden Jokowi berharap, realisasi uang bantuan yang diterima para petani nantinya langsung dipergunakan untuk menanam dan segera panen.

“Moga-moga dalam waktu yang sangat dekat, realisasi uangnya bisa segera diterima para petani dan langsung bisa dipakai untuk tandur, tanam, tandur, tanam, dan segera panen,” jelas Jokowi.

“Kalau sudah panen, kita tidak usah banyak impor dari negara lain karena mereka juga sekarang ini mengerem semuanya, nggak jual berasnya,” tambahnya.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x