Sembilan Orang Terjaring Razia PGOT, Beberapa Didominasi Pernah Masuk Shelter Dinsos Grobogan

- 15 November 2023, 16:10 WIB
Seorang perempuan menangis tersedu-sedu saat terjaring operasi PGOT.
Seorang perempuan menangis tersedu-sedu saat terjaring operasi PGOT. /Dok Polres Grobogan./

‘’Para PGOT, kemudian didata dan diberikan pembinaan. Ini agar mereka tidak mengulangi lagi perbuatannya,’’ kata Kasat Binmas Polres Grobogan Polda Jateng.

AKP Abbas menjelaskan, penertiban terhadap para PGOT ini dilakukan lantaran mereka berada di sudut-sudut jalan, yang mengganggu keamanan dan kenyaman para pengendara.

Tidak hanya itu, keberadaan gelandangan dan pengemis tersebut dinilai mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Grobogan.

"Kami akan terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melaksanakan razia PGOT. Hal ini, agar tercipta keamanan dan ketertiban serta tidak mengganggu kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas, khususnya menjelang Pemilu 2024 ini," terang AKP Abas.

AKP Abas juga mengimbau masyarakat agar tak lagi memberikan uang kepada gelandangan dan pengemis.

‘’Hal ini untuk mengantisipasi banyaknya jumlah pengemis yang terus meningkat di Kabupaten Grobogan,’’ ungkap AKP Abbas.

Orang Lama

Sementara itu, Kasi Rehabilitasi Sosial, Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang, Yuli Herawati menjelaskan, sembilan orang yang terjaring dalam operasi PGOT ini mayoritas mereka yang pernah terjaring sebelumnya.

“Mayoritas itu mereka sudah pernah terjaring. Beberapa lainnya ada yang baru. Salah satunya seorang ibu yang ditemukan di pinggir jalan oleh petugas gabungan,” ujar Yuli Herawati.

Yuli sendiri menyayangkan, mereka yang pernah terjaring sebelumnya dan mendapatkan pembinaan dari Dinas Sosial, justru malah kembali ke jalanan.

Halaman:

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah