Kondisi Wilayah Rawan Bencana, PMI Grobogan Gelar Pelatihan Sibat di Dua Desa Ini, Berikut Penjelasannya

- 30 September 2022, 15:30 WIB
Peserta pelatihan Sibat di Desa Wates, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, tengah mempraktikan cara menyelamatkan warga dari bencana yang terjadi di desa mereka.
Peserta pelatihan Sibat di Desa Wates, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan, tengah mempraktikan cara menyelamatkan warga dari bencana yang terjadi di desa mereka. /dok PMI Grobogan.


Media Purwodadi – Kondisi wilayah rawan bencana membuat Palang Merah Indonesia (PMI) Grobogan menggelar pelatihan Sibat di dua wilayah yakni Ngembak dan Wates.

Sibat sendiri akronim dari Siaga Bencana Berbasis Masyarakat yang dilatih kepada warga masyarakat di dua desa yakni Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi dan Desa Wates, Kecamatan Kedungjati.

Pelatihan Sibat atau Disaster Preparedness Community Based sudah difokuskan sejak awal September 2022 lalu, yakni pada tanggal 5-7 September 2022.

Baca Juga: Kode Redeem Manga Clash, Jumat, 30 September 2022 : Update Segera, Lalu Mainkan Untuk Anda

Pelatihan Sibat pertama digelar di Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi. Kemudian, pelatihan Sibat kedua digelar di Desa Wates, Kecamatan Kedungjati pada tanggal 26-28 September 2022.

Dalam pelatihan Sibat ini, ada 20 orang yang terdiri dari unsur Karang Taruna, Linmas, PKK, Kader Kesehatan dan tokoh masyarakat terlibat langsung. Mereka mendapatkan pelatihan selama tiga hari.

Materi yang diberikan dalam pelatihan Sibat ini antara lain pengetahuan dan keterampilan tentang penanggulangan bencana, mulai dari prabencana, saat bencana dan pascabencana.

Kepala Markas PMI Grobogan, Djasman menerangkan, pelatihan Sibat ini dilakukan agar para warga desa yang menjadi tuan rumah dalam latihan ini tidak bingung. Selain itu, pelatihan Sibat ini bisa menjadi sarana jembatan komunikasi antara warga desa dengan PMI Grobogan.

“Warga merupakan ujung tombak desa dalam penanggulangan bencana. Mereka yang akan membantu pemerintah desa untuk memecahkan dan mencari solusi dalam mengurangi risiko serta dampak bencana,” ujar Djasman, Jumat, 30 September 2022.

Sementara itu, Kasi Pelayanan Masyarakat PMI Grobogan, Gesit Kristyawan mengungkapkan, para peserta dalam pelatihan Sibat ini mendapatkan pengetahuan dan keterampilan serta sistem peringatan dini (SPD) dan pertolongan pertama dalam bencana.

“Tentunya, pelatihan ini sangat penting karena Kabupaten Grobogan ini termasuk daerah dengan kerawanan bencana, seperti banjir, angin puting beliung, kekeringan hingga longsor,” ujar Gesit Kristiyawan.

Dalam pelatihan Sibat yang digelar di Desa Wates, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan kemarin, ada warga yang ditunjuk sebagai Komandan Sibat Desa Wates. Yakni Samuli.

Baca Juga: Jumlah Angka Tidak Sekolah di Grobogan Masih Tinggi, Ternyata Ini Faktor Anak Enggan Lanjutkan Pendidikan

Pria tersebut mengaku dengan pelatihan yang difasilitasi PMI Grobogan ini, bisa bermanfaat bagi masyarakat, khususnya para peserta.

“Sebelum ikut pelatihan ini, jujur kami itu tidak tahu apa-apa. Sibat itu apa, kami juga tidak mengerti. Namun, setelah ikut pelatihan, kami mendapatkan beragam pengetahuan tentang pencegahan serta mitigasi bencana,” ujar Samuli.

Samuli juga menjelaskan, pelatihan ini sangat berharga untuk menghadapi segala kemungkinan yang terjadi di daerah mereka.

“Semoga kondisi di desa kami tetap berlangsung baik, meski demikian, pelatihan Sibat ini tetap memberikan banyak manfaat untuk kami di Desa Wates, Kecamatan Kedungjati, Kabupaten Grobogan,” terang Samuli.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x