Jumlah Angka Tidak Sekolah di Grobogan Masih Tinggi, Ternyata Ini Faktor Anak Enggan Lanjutkan Pendidikan

- 30 September 2022, 14:45 WIB
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di sebuah SMP di Kabupaten Grobogan.
Ilustrasi kegiatan belajar mengajar di sebuah SMP di Kabupaten Grobogan. /dok Media Purwodadi / Rika Rahmania.


Media Purwodadi – jumlah angka tidak sekolah di Kabupaten Grobogan masih tinggi. Tercatat ada 1.911 anak di Kabupaten Grobogan dalam data angka tidak sekolah (ATS).

Faktor ekonomi kerap menjadi salah satu alasan mereka yang putus sekolah dan enggan untuk melanjutkan pendidikan mereka.

Hal itu diungkapkan Kabid Pemerintahan dan Sosial Budaya Bappeda Grobogan, Seto Sanjoyo, Jumat, 30 September 2022.

Kepada wartawan, Seto menjelaskan, ribuan anak di Kabupaten Grobogan putus sekolah lantaran mereka beralasan ingin membantu ekonomi keluarga.

Baca Juga: Kode Redeem Genshin Impact Jumat, 30 September 2022 : Lakukan Klaim Segera, Dapatkan Keseruanmu

“Biasanya mereka alasannya karena bantu ekonomi keluarga,” ungkap Seto Sanjoyo.

Lebih lanjut, Seto menerangkan jenjang pendidikan yang paling terjadi adalah dari SD ke SMP. Dari data yang dimilikinya, angka rata-rata putus sekolah yakni 7,11.

“Artinya, rata-rata anak yang putus sekolah berhenti sekolah setelah kelas VII dan menginjak ke kelas VII,” ungkap Seto.

Melihat fenomena ini, Seto menyatakan pihaknya terus memberikan upaya agar anak-anak yang putus sekolah ini kembali melanjutkan pendidikannya. Namun, hanya ada 31 anak yang bersedia untuk kembali ke sekolah.
 
“Sebenarnya jumlahnya ada 40-an anak, tetapi hanya 31 anak yang KTP-nya Grobogan. Sisanya dari luar daerah yang kebetulan berada di Grobogan,” kata Seto Sanjoyo.

Baca Juga: Lirik Lagu Asmalibrasi, Band Indie Asal Semarang Soegi Bornean Kisahkan Keseriusan Dalam Hubungan Percintaan

Sebanyak 31 anak ini akan mendapatkan fasilitasi untuk kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar melalui program CSR.

Sementara itu, pendidikan yang akan dilalui oleh 31 anak ini dilakukan di Sanggar Kegiatan Belajar atau SKB.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x