Media Purwodadi – Seorang pria berinisial M (66), warga Lingkungan Kedusan, Kecamatan Wirosari, dikabarkan meninggal dunia dalam kondisi tragis.
Jasad M ditemukan dalam kondisi tergantung di dalam ruangan dapur pada pukul 08.15 WIB oleh istri dan menantunya.
Awal mula, korban berpamitan kepada sang istri untuk menunaikan ibadah shalat subuh di masjid yang lokasinya 50 meter dari rumahnya.
Sekitar pukul 08.15 WIB, datang seorang tamu yang hendak melihat ternak sapi milik korban. Karena sudah terbiasa dengan tamu tersebut, L (60) istri korban bersama S (42) menantunya bercakap-cakap dengan tamu tersebut.
Hingga akhirnya sang tamu menanyakan keinginannya untuk bertemu dengan M. Hal itu yang membuat M mencari keberadaan bapak mertuanya di seluruh sudut ruangan, hingga tidak berhasil ditemukan.
S langsung melaporkan kepada L bahwa ayah mertuanya tidak ada di tempat. Seketika itu, S dan L langsung mencari keberadaan M hingga akhirnya mereka menemukan M dalam kondisi tergantung di ruangan dapur.
Keduanya berteriak minta tolong. Teriakan itu memancing tetangga korban dan spontan menurunkan korban dari gantungan tali yang terikat di atas kayu blandar.
Setelah melakukan cek denyut nadi, menantu korban menyatakan korban sudah tidak ada alias meninggal dunia.
Baca Juga: Masuk Usia Kepala 6, Morimoto San Ungkapkan Balapan YEF 2021 Jadi Suguhan Terakhir Sebelum Pensiun
Peristiwa ini langsung dilaporkan ke Mapolsek Wirosari. Petugas yang mendapatkan informasi tersebut langsung menuju ke TKP bersama tim medis Puskesmas Wirosari 1 dan tim Inafis Polres Grobogan.
Kapolsek Wirosari, AKP Wibowo dalam laporannya membenarkan adanya jasad seorang pria yang ditemukan dalam kondisi gantung diri di dapur rumahnya.
“Benar ada laki-laki yang meninggal dunia dalam kondisi tergantung di dapur rumahnya. Dari hasil pemeriksaan terhadap jasadnya, korban ditemukan dalam keadaan gigi mengigit dan diperkirakan meninggal sekitar dua jam sebelum diketahui,” ujar AKP Wibowo.
Selain memeriksa jasad korban, polisi juga menemukan barang bukti berupa pakaian yang dikenakan korban dan seutas tali tampar warna biru dengan panjang 4 meter.
Adanya insiden ini, AKP Wibowo meminta kepada masyarakat agar tidak melakukan usaha untuk mengakhiri hidup dengan gantung diri.
Menurut AKP Wibowo, semua permasalahan dan sakit penyakit dapat selesai dengan cara berdoa dan menyerahkan kepada Sang Pencipta.***