25 Rumah Warga Desa Pegundungan Dapat Aliran Pemanfaatan BSG, Ganjar Pranowo : 'Saya Senang Bisa Diwujudkan.'

- 18 Agustus 2021, 18:30 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan BSG kepada perwakilan warga yang teraliri sumber gas rawa tersebut.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyerahkan BSG kepada perwakilan warga yang teraliri sumber gas rawa tersebut. /Humas Pemprov Jateng



Media Purwodadi – Masyarakat Desa Pegundungan di Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara dikenal sebagai masyarakat yang mandiri.

Kemandirian mereka terlihat pada pemanfaatan gas rawa atau Biogenic Shallow Gas (BSG). Pemanfaatan BSG ini sudah dialirkan ke 25 rumah warga di Desa Pegundungan tersebut.

Adanya desa yang mandiri energi lewat BSG ini membuat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mmenjelaskan bahwa ada tanah di Desa Pegundungan yang bisa dimanfaatkan yaitu gas.

Hal itu diungkapkan Ganjar Pranowo seusai meresmikan separator Biogenic Shallow Gas di Desa Pegundungan, Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Rabu 18 Agustus 2021.

"Saya senang spirit desa mandiri energi bisa diwujudkan. Di tanah kita yang kita injak ternyata ada sesuatu yang bisa dimanfaatkan yaitu gas," kata Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Malam Tirakatan Virtual Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-76 , Ganjar : Perlu Arif Hadapi Covid

BSG ini tidak hanya dialirkan ke 25 rumah warga di Desa Pegundungan ini. Rencananya ada 100 rumah yang akan dilakukan pemasangan instalasi dengan bantuan dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah.

"Mudah-mudahan nanti yang lainnya tinggal kita bereskan, ada sekitar 138 KK lagi yang akan menggunakan maka semua tercover,” kata Ganjar Pranowo.

“Nanti, Dinas ESDM akan bantu 100, sisanya nanti dari desa. Pemanfaatan BSG ini lumayan karena tidak akan ada lagi uang yang dikeluarkan untuk beli elpiji karena di sini sudah disediakan," tambah Ganjar Pranowo.

Di kesempatan itu, Ganjar Pranowo meminta peta geologis dari Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah untuk melihat daerah mana saja yang ada sumber gas rawa.

Titik-titik sumber gas rawa ini akan dipetakan dan dibuat sumur-sumur untuk cadangan BSG tersebut.

"Kalaulah usianya 25 tahunan maka kita siapkan untuk tahun ke-26. Jadi di mana lagi sumbernya. Kalau dapat 25 tahun lagi, artinya kita bisa 50 tahun betul-betul mandiri. Ungkap Ganjar Pranowo.

Praktik pemanfaatan gas rawa juga dilakukan di wilayah Kabupaten Grobogan dan Sragen. Dengan pemanfaatan gas rawa ini, Ganjar Pranowo berharap semakin banyak lagi tempat untuk mengadopsi model serupa.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Datangi dan Doakan Bayi Usia 25 Hari yang Ibunya Meninggal Pasca Berjuang Melawan Covid-19

“Dinas ESDM sudah saya minta mencari se Jawa Tengah itu dimana saja. Model seperti ini juga sudah kita gunakan di Grobogan dan Sragen,” kata Ganjar Pranowo.

“Kita sebenarnya kalau level desa saja bisa mandiri energi, itu jos gandos (bagus sekali),” ungkap Ganjar Pranowo.

Sebelum pembuatan separator oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, masyarakat Desa Pegundungan sudah memanfaatkan gas rawa secara manual. Sementara pembuatan sumur membutuhkan kedalaman sampai 8 meter.

Kepala Desa Pegundungan, Murti mengungkapkan pengelolaan separator BSG tersebyt akan diseragkan kepada BUMDes.

Masyarakat nanti akan diminta untuk iuran yang jauh lebih hemat sekitar 50 persen daripada membeli gas elpiji.

"Nanti akan dikelola BUMDes. Ini baru ada 25 rumah, masih ada 138 rumah yang nanti akan dipasang instalasi. Kami berharap ini bisa menjadi Desa Mandiri Energi," jelas Murti.

Masyarakat Desa Pegundungan di Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara telah menggunakan energi gas secara mandiri yakni menggunakan Bio Shallow Gas (BSG). Pemanfaatan gas secara mandiri ini lebih hemat dibanding membeli gas elpiji.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah