Penyakit Mulut dan Kuku Merajalela, Begini Penjelasan Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Grobogan

29 Juni 2022, 16:19 WIB
Kepala Dinas Peternakan Grobogan, drh Riyanto melakukan penyuntikan virus terhadap hewan ternak di Warukaranganyar, Purwodadi. /dok media purwodadi / wahyu prabowo

Media Purwodadi- Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menghantui sejumlah kecamatan di Kabupaten Grobogan.

Di Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan misalnya, tercatat sudah ada 382 ternak di Kecamatan Gabus yang berbatasan dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tercatat positif PMK.

Sejumlah langkah strategis pun dilakukan oleh Dinas Peternakan Kabupaten Grobogan untuk menekan angka penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Baca Juga: Ternak Grobogan Banyak Terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku, Beri Vaksin ke Pelosok Desa Ini Harga Satu Suntik

Mulai dari melakukan pendataan, karantina, hingga vaksinasi pun dilakukan.

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Grobogan drh Riyanto mengatakan, hingga Rabu 28 Juni 2022 tercatat total kasus sebanyak 1549, kasus aktif 1119, ternak yang sembuh 422.

Dengan terus meningkatnya kasus Penyakit Mulut dan Kaki (PMK), di Kabupaten Grobogan masuk dalam zona merah PMK.

Baca Juga: Grobogan Zona Merah Penyakit Mulut dan Kuku Sapi, Disnakkan Catat Seribu Lebih Ternak Terserang PMK

Dari data Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), ternak di Kabupaten Grobogan yang terinveksi penyakit PMK mencapai 1119 hewan.

Bahkan, delapan hewan milik peternak Grobogan yang terserang penyakit PMK tidak bisa diselamatkan. Dua ternak positif PMK terpaksa dipotong pemiliknya.

Tercatat, Rabu 28 Juni 2022, ada penambahan kasus positif PMK 57 ternak. Sejumlah kasus baru PMK di Grobogan tambah Riyanto, semua menyerang ternak sapi.

Baca Juga: Grobogan Zona Merah Penyakit Mulut dan Kuku Sapi, Disnakkan Catat Seribu Lebih Ternak Terserang PMK

“Ada penambahan kasus baru 57 ternak sapi di Grobogan,” ungkap drh Riyanto, yang dikirim dalam bentuk grafis.

Dominasi daerah terjangkit positf PMK dengan angka tinggi berada di wilayah timur Kabupaten Grobogan sebagai penyangga ternak.

Sebanyak 382 ternak di Kecamatan Gabus yang berbatasan dengan Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tercatat positif PMK. Jumlah itu, bertambah 15 ternak dibandingkan hari sebelumnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak, Rabu 29 Juni 2022 : Virgo Memang Kurang Terbuka, Libra Ada Hasil Kerja Keras

Penambahan, tercatat menyerang ternak milik warga Kradenan. Disnakkan Kabupaten Grobogan mencatatkan kecamatan yang berhimpitan dengan Gabus, dari 51 terjadi pemambahan tiga kasus positif PMK.

Di Penawanan dan Toroh, juga terjadi peningkatan kasus positif PMK. Sedang penambahan positif PMK tertinggi terjadi di Geyer. Dalam sehari 33 ternak sapi milik peternak di Geyer dinyatakan positif PMK sehingga menjadi 462 ternak.
“Penambahan semua ternak sapi,” tambahnya.

Dengan banyaknya kasus positif PMK, Disnakkan Kabupaten Grobogan gencar melakukan vaksinasi ternak. Vaksinasi dilakukan serentak di sejumlah wilayah di Kabupaten Grobogan.

Baca Juga: Polisi bekuk jambret Pedagang Ikan di Grobogan, Satu Pelaku Masuk DPIO

“Kita melakukan 974 vaksinasi ternak. Petugas kita sebar ke sejumlah wilayah untuk melakukan vaksinasi ternak secara serentak,” tambah drh Riyanto.

Pelaksanaan vaksinasi, dilakukan di desa Bajarejo, Gabus, Geyer, Warukarananyar, Banjarsari, Simo dan Tanjungharjo masing masing 100 dosis.

Baca Juga: Kode Redeem ML, Kamis, 30 Juni 2022 : Ayo Lakukan Permainan Ini, Jangan Sampai Ketinggalan

“Di Dapurno 81 dosis, Tuko 98 dosis, Tambirejo 82 dosis dan etasrejo 113 dosis vaksin ternak,” tambahnya.

Vaksinasi, tambah Kadinas Disnakkan, dilakukan bagi sapi-sapi yang belum terjangkit penyakit mulut dan kuku untuk memberi kekebalan hewan ternak. Selain vaksinasi, pihaknya juga melakukan karantina hewan sehingga bisa meminimalisir penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).***

Editor: Andik Sismanto

Tags

Terkini

Terpopuler