Media Purwodadi – Mahasiswa Indonesia yang belajar di Jepang bekerja paruh waktu dengan menjadi petani.
Kegiatan ini terlihat pada video yang diunggah oleh akun Tik Tok @Heyyedle! pada Selasa, 29 Januari 2022.
Video kemudian viral dan menjadi FYP di Tik Tok. Unggahan tersebut telah disukai 183,8 ribu netizen.
Bahkan, video tersebut menjadi perhatian publik dan langsung membanjiri kolom komentar.
Baca Juga: HUT Satpam ke 41, Polres Grobogan Ajak Satpam Berkolaborasi Jaga Kamtibmas
Pada video tersebut menunjukkan sejumlah mahasiswa Indonesia yang sedang beristirahat dan menerima gaji paruh waktu sebagai petani.
Pengalaman tersebut dibagi dengan latar lahan pertanian di Jepang.
Para mahasiswa tersebut bekerja paruh waktu dengan menjadi petani di Jepang.
Gaji yang didapatkan sebesar 10.000 yen yang setara dengan Rp. 1,3 juta per harinya, selama 8 jam kerja.
“Part time dapet sekitar 1,3 juta/8 jam. Gimana ga semangat coba? Mana ga cape samsek,” tulis akun @Heyyedle!
Video tersebut menggambarkan sejumlah mahasiswa Indonesia yang sedang beristirahat di sebuah ladang pertanian.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 31 Januari 2022, Jessica Sedih Om Irvan Sebelum Meninggal Tinggalkan Wasiat
Mereka sedang mengobrol dengan seorang bapak petani padi di Jepang.
Mahasiswa tersbeut juga menceritakan kegiatan yang dilakukannya selama bekerja menjadi petani padi.
Kegiatan yang mereka lakukan dengan memasukkan tanah dan padi dalam sebuah naungan plastik.
Pekerjaan yang mereka lakukan dibantu dengan mesin sehingga mereka mengaku tidak merasakan lelah sama sekali.
Sejumlah mahasiswa tersebut kemudian menghitung uang sebagai upah pekerjaan pekerjaan mereka sebagai pekerja paruh waktu di Jepang.
Menurutnya, mereka juga merasa terbantu karena para petani memberikan kemudahan sehingga tidak merasakan kesulitan dalam bekerja.
Baca Juga: Kakang Rudianto Cetak Gol Bawa Persib Kalahkan Persikabo 1-0 di Pertandingan BRI Liga 1 Pekan 21
Bahkan, pada akhir video juga menunjukkan sejumlah mahasiswa tersebut menjadi pemberitaan di koran Jepang karena sedang mencoba menggunakan mesin terbaru saat bekerja paruh waktu.
Warganet pun tertarik dengan unggahan tersebut sehingga memenuhi kolom komentar.
“Gaji gede, biaya hidup harian juga gede + pajak,” tulis @watcher.
“Tapi emang katanya Jepang lagi butuh pegawai cewe buat urusan pertanian dan itu dikit yang minat,” tulis @patrik star.
“Keren, saudaraku megang jadi gembala ga nyampe sehari Rp1 juta di tempatnya, huhu,” tulis @bagel.
“Sumpah throwback dulu aku di USA winter2 nyabutin lobak ampe encok trus onsen super panas tiap malem bener2 buruh Jepang, kangen deh tapi,” tulis @bae-con.
Itulah cerita tentang para mahasiswa yang bekerja paruh waktu di Jepang menjadi seorang petani.***