Kakek Poniman Hidup Sebatang Kara, Ini Bentuk Perhatian Pemerintah Provinsi Jawa Tengah

15 Agustus 2021, 05:30 WIB
Poniman saat hendak dievakuasi ke Rumah Layanan Lansia Pucang Gading, Sabtu 14 Agustus 2021. /Humas Pemprov Jawa Tengah

 


Media Purwodadi - Seorang kakek bernama Poniman (68) hidup sebatang kara.

Satu tahun ini dia hidup dalam kondisi lumpuh dan mengandalkan bantuan warga di Kelurahan Karanganyar Gunung, Candisari, Kota Semarang.

Warga yang bersimpati dengan Poniman ini membuatkan bedeng sebagai tempat tinggalnya sehari-hari.

Bangunan bedeng yang ditempati Poniman ini sangat sederhana dan terhimpit diantara rumah warga.

Bedeng tersebut terbuat dari kayu beeatap seng. Di dalamnya ada sebuah dipan dengan karpet yang mengalasinya.

Di dipan tersebut, Poniman hanya bisa berbaring. Sementara untuk kamar mandinya berada di sebelah kiri bedeng.

Baca Juga: Tarif Jalan Tol Trans Jawa Naik. Jakarta-Surabaya Capai Rp722 ribu

Warga mengatakan Poniman memamg tinggal di daerah Karanganyar Gunung.

Sejak kecil, Poniman diangkat oleh sebuah keluarga di wilayah itu. Hanya saja setelah keluarga angkatnya meninggal, Poniman bekerja serabutan.

Seorang warga bernama Nurdianto menjelaskan, Poniman bekerja serabutan sebagai penjaga rumah kosong dan buruh.

"Sejak setahun ini, Poniman sakit di punggung. Kalau dibuat duduk, Poniman mengeluh sakit," ujar Nurdianto, Sabtu 14 Agustus 2021.

Lantaran sakit, Poniman tidak bisa lagi bekerja. Warga akhirnya berinisiatif membantu Poniman meski hanya sekadar memberi makan.

Bahkan, warga juga memberikan iuran untuk membayar perawat bagi Poniman Rp12 Ribu per bulan.

"Yang merawat Poniman ya saya. Setiap hari saya mengambil makanan dari warga kemudian saya antarkan," ujar Nurdianto.

"Lalu kalau dia mau mandi saya bopong. Kalau buang kotoran, saya yang buang dan bersihkan," ujarnya tambahnya.

Kondisi Poniman akhirnya diberi perhatian dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Kepala Panti Pelayanan Sosial Mandiri, Erry Raharjono.

Menurut Erry, Poniman dievakuasi ke fasilitas pelayanan lansia di Panti Werdha Pucamg Gading pada Sabtu 14 Agustus 2021.

Sebelum berpindah tempat, Poniman menjalani tes Covid-19.

Baca Juga: Bikin Terharu, Pengendara Ojek Online Jujur Antarkan Uang Rp100 Juta Dapat Motor Baru

"Kebutuhan dasar mulai dari makan, layanan konseling, senam sehat dan makanan tambahan berupa puding dan pakaian akan dipenuhi," ujae Erry Raharjono.

Poniman sendiri merupakan penerima manfaat Kartu Jateng Sehat (KJS).

Saat penyaluran kedua, yang dilakukan Kepala Dinsos Jawa Tengah, Harso Susilo meminta Poniman dirawat di panti sosial milik Pemprov.

"Nanti Pak Poniman akan dirawat sampai seterusnya. Semisal punya umur panjang ya selama itu akan dirawat," kata Erry.

Hingga saat ini ada 87 penghuni rumah lansia sosial di Pucang Gading.

Sebanyak 33 diantarany perlu penanganan lebih lanjut karena faktor usia dan keterbatasan gerak.

"Kalau untuk KJS-nya Pak Poniman akan dialihkan ke orang lain. Karena di sini sudah dipenuhi dan disupport kehidupan sehari-hari," tambah Erry.

Seorang kakek hidup sebatang kara di rumah bedeng yang merupakan bantuan dari warga di Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari, Kota Semarang.

Kakek bernama Poniman mengeluh sakit sejak satu tahun dan mengalami kelumpuhan.

Kakek Poniman ini akhirnya dievakuasi ke rumah lansia di Pucang Gading, Sabtu 14 Agustus 2021.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler