Covid-19 Meroket 806, Akses Jalur Masuk ke Kudus Dibatasi

28 Mei 2021, 14:30 WIB
Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfi bersama Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto dan Bupati Kudus Hartopo. /

Media Purwodadi – Kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus yang melonjak sampai 806 orang, tidak saja membuat Pangdam IV Diponegoro dan Kapolda Jateng turun untuk memperingatkan Forkopimda Perketat Prokes 3M dan 3T.

Namun, lonjakan Covid-19 hingga ratusan persen juga membuat akses keluar masuk centra rokok terbesar nasional itu, hingga Jumat 28 Mei 2021 juga dibatasi.

Lalu lintas lewat akses Tanggulangin, dibatasi menggunakan marka pembatas jalan dan hanya kendaraan roda dua yang bisa melintas.

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi tinjau Kabupaten Kudus yang jadi daerah yang mengalami kenaikan angka covid-19 secara ektrim.

 Baca Juga: Wakapolres Grobogan Ajak Masyarakat Terapkan Moderasi Beragama

“Jangan ragu-ragu menutup tempat kerumunan seperti tempat wisata, makam, bahkan tradisi lebaran silakan ditiadakan sementara,” Jelas Kapolda.

Kecamatan Jepang terdapat 146 warga positif Covid-19. Dari jumlah tersebut beberapa warga ada yang dirawat dan ada juga yang melakukan isolasi mandiri. Petugas juga melakukan tracking terhadap 30 orang dan ditemukan satu orang positif Covid-19.

Untuk mengatasi Kapolda Jateng bertindak cepat dengan mengarahkan anggotanya untuk membentuk kompi/pleton siaga gabungan TNI-Polri, Nakes, Satpol  PP, sebagai power hand yang siap digerakan kapanpun.

“Khususnya kampung zona merah silahkan bentuk kompi atau pleton petugas gabungan sebagai power hand untuk Pak Bupati,” kata Kapolda.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Kenang Suzuki Satria Tunggangannya Selama Kuliah di Jogja

Kapolda imbau pada warga yang dinyatakan positif untuk melakukan isolasi mandiri agar tetap menjaga kesehatan diri sendiri dan tidak keluyuran.

“Untuk warga yang dinyatakan positif dan sedang isolasi jangan keluar kemana-mana dulu, harus diawasi ketat oleh petugas posko PPKM Mikro dan setiap dua kali sehari dicek kondisi kesehatan, makan minumnya, obat-obatan dan vitamin," jelas Kapolda

Diperkirakan terjadinya lonjakan angka Covid-19 di Kudus dikarenakan saat Lebaran Idul Fitri banyak warga melakukan anjangsana pada keluarga dan tetangga tanpa mengindahkan prokes, pengunjung tempat wisata yang meningkat, dan pengunjung tempat pemakaman (ziarah kubur) yang tak terbendung.

 Baca Juga: Bengkel Tidak Boleh Jual Knalpot Brong Lagi. Ini Alasannya!

Sampai saat ini menurut Bupati Kudus HM Sutopo, tempat wisata yang melanggar prokes sudah dilakukan penutupan dan pembatasan jumlah pengunjung.

“Sekitar 90 persen rumah sakit di Kudus sudah terisi,” ungkap Bupati.

Ada 6 Desa zona yang di lockdown dan dijaga oleh satgas covid yaitu Desa Jati Wetan, Desa Janggalan, Desa Jepang, Desa Payaman, Desa Kerjasan, dan Desa Panjunan.

 Baca Juga: BLT UMKM Banpres BPUM Cair, Hanya 5 Golongan Yang Bisa Mendapatkannya

Sementara, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto memberikan saran untuk buat selebaran pemberitahuan bahwa Covid-19 saat ini meningkat di Kabupaten Kudus.

“Beri informasi juga pada masyarakat bahwa RS penuh kemudian bagikan pada warga door to door,” terang Pangdam.

Selain itu tempat wisata dan peziarah hanya khusus untuk warga lokal dan dilarang bagi warga pendatang agar di cek KTPnya. Kapolda Jateng minta agar seluruh petugas Polri harus sehat terlebih dahulu sebelum menyehatkan warga.***

Editor: Wahyu Prabowo

Tags

Terkini

Terpopuler