Pemilu di Indonesia Dianggap Sebagai Pemilu Paling Rumit di Dunia, Ini Penjelasan Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari

- 31 Desember 2023, 08:13 WIB
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari saat memberikan sambutan pada Rapat Konsolidasi Nasional dalam rangka Kesiapan Pemilu 2024 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta.
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari saat memberikan sambutan pada Rapat Konsolidasi Nasional dalam rangka Kesiapan Pemilu 2024 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta. /ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nz/


Media Purwodadi – Proses penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) di Indonesia menjadi paling rumit di dunia.

Hal itu diungkapkan Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari pasca Rapat Konsolidasi Nasional dalam rangka Kesiapan Pemilu 2024 di Istora Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, 30 Desember 2023.

Meski jumlah pemilih tetap lebih besar dengan India dan Amerika Serikat, namun Pemilu di Indonesia dianggap sebagai the most complicated election in the world.

Baca Juga: Tiba di Turki, Rafael Struick dan Ivar Jenner Ungkap Timnas Indonesia Punya Peluang Bagus di Ajang Piala Asia

"Walaupun ada India dengan jumlah pemilih yang lebih besar dan Amerika Serikat yang punya pemilu lebih besar, tetapi pemilu di Indonesia sering dinilai sebagai the most complicated election in the world. Jadi, dianggap sebagai pemilu yang paling rumit di dunia," kata Hasyim Asy’ari, dikutip dari ANTARA.

Selain pemilu yang paling rumit di dunia, durasi pemungutan suara Pemilu di Indonesia paling singkat, yakni dilakukan selama enam jam, dari pukul 07.00-13.00 WIB.

Kesiapan KPU

Sementara terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 di luar negeri, KPU sudah mengarahkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN), sekaligus kantor perwakilan KPU setempat untuk mengundang duta besar dari negara-negara sahabat untuk menyaksikan langsung proses pemungutan suara.

Bahkan, KPU juga akan mengundang perwakilan dari negara-negara sahabat dalam program kunjungan pemilu (election visit) untuk menyaksikan secara langsung proses pemungutan suara di tempat pemungutan suara (TPS).

Baca Juga: Kapolri Pimpin Upacara Korps Raport, Sebanyak 22 Perwira Tinggi dan 211 Pamen Polri Naik Pangkat

"Ini penting untuk kami lakukan dalam rangka menunjukkan bahwa Indonesia ini adalah salah satu negara demokrasi terbesar di dunia," tambahnya.

Kepada seluruh jajarannya dari pusat hingga tingkat desa, Hasyim Asy’ari mengingatkan agar mereka bekerja secara profesional, transparan, akuntabel, dan berintegritas dalam rangka meningkatkan kualitas layanan kepada pemilih.

"Kami ingin menyampaikan pesan kepada teman-teman KPU provinsi, KPU kabupaten dan kota, beserta jajaran diteruskan di tingkat TPK, PPS, dan TPPS, agar bisa bekerja secara profesional, transparan, akuntabel, dan meningkatkan kualitas layanan kepada pemilih untuk menggunakan hak pilih dan juga peserta pemilu dalam berkompetisi," ujar Hasyim Asy’ari.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x