Permasalahan Pupuk Subsidi di Petani, Waketum Pemuda Tani HKTI: Bukan Langka, Data yang Tak Akurat

- 23 Februari 2023, 11:40 WIB
Waketum Pemuda Tani HTI Didik S.Foto: Dokumen pribadi
Waketum Pemuda Tani HTI Didik S.Foto: Dokumen pribadi /

Media Purwodadi-  Petani di sejumlah daerah di Indonesia tidak jarang mengeluhkan kelangkaan pupuk subsidi di wilayahnya. Petani menilai jumlah produksi pupuk subsidi langka karena stoknya sedikit.

Sementara di sisi lain, produsen pupuk telah memenuhi kebutuhan pupuk bersubsidi melebihi ketentuan minimum yang ditetapkan Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan (Kemendag).

Wakil Ketua Umum DPP Pemuda Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Didik Setiawan menyebutkan soal pupuk subsidi langka dinilai tidak tepat.

Baca Juga: Bupati Grobogan Ingin Data Dapodik Disusun Dengan Benar, Agar Tak Ada Gedung Sekolah Rusak Parah

Kondisi itu, ungkap Ketua Umum Pemuda HKTI dikarenakan stok pupuk subsidi dari produsen sangat melimpah.

Menurut Wakil Ketua Umum Pemuda HKTI, menyebutkan dari data yang dihimpun bukan stok pupuk yang langka, melainkan masalah karut marut data petani serta problem di distribusi tingkat toko atau agen.

Misalnya, kata Didik yang pernah menjadi pengurus di Pemuda Tani HKTI Jawa Tengah, di daerah Jateng, pupuk subsidi terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan petani.

"Di Jateng 1 desa besar, terutama di Pantura, paling sebenarnya butuh urea 150 kg/ hektar. Rata-rata satu desa bisa memiliki 80-100 hektar sawah, (pupuk subsidi) sebenarnya cukup," tambah Didik dalam rilisnya, Kamis 23 Februari 2023.

Baca Juga: Tragis, Pria Lansia di Kandangan Tewas Akibat Dianiaya Tetangga

Halaman:

Editor: Wahyu Prabowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x