Network
Pria yang tinggal di Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan ini menceritakan bahwa keluarganya memang hidup di bawah garis kemiskinan.
Sehari-hari, Kliwon menjadi buruh tani untuk mencari sesuap nasi bagi keluarganya. Saat Rumaniyah berhasil masuk sekolah di SMK Negeri Jawa Tengah, dirinya sangat bersyukur.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta Jumat 1 April 2022, Andien Tolak Nino yang Ingin Dipanggil ‘Papa’
“Saya tidak punya apa-apa untuk menyekolahkan. Rumaniyah itu sekolahnya gratis di SMK Negeri Jawa Tengah Semarang,” lanjutnya.
Tamat pendidikan di SMK Negeri Jawa Tengah, Rumaniyah melanjutkan pendidikan kepolisian menjadi Polwan secara gratis.
Lulus pendidikan sebagai Polwan, Rumaniyah bertugas di Satker Divisi TIK Mabes Polri Jakarta. Hal inilah yang membuat Kliwon terus merasa bangga dengan keberhasilan anaknya tersebut.
Kliwon menceritakan, Rumaniyah mengumpulkan sedikit demi sedikit penghasilannya untuk memberikan kado spesial yakni berupa sawah Rp140 juta untuk sang ayah.
“Awalnya mau rehab rumah, tapi saya minta belikan sawah saja harganya Rp 140 juta atau seluas sekitar 1.000 meter lebih. Jadi, sekarang sudah jarang menjadi buruh tani, tapi garap sawah sendiri. Kalau panen bisa dapat delapan kuintal padi,” tambah Kliwon.
Meski sudah mendapatkan sebidang lahan sawah ini, Rumaniyah tetap masih mengirim uang bulanan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.
“Kalau makan sering dibantu. Saya senang anak saya bisa kerja bisa bantu orang tua,” tutur Kliwon.
