Khawatir Siswa Learning Loss, Kemendikbudristek Dorong PTM Terbatas di Wilayah PPKM Level 1, 2, dan 3

- 28 Agustus 2021, 09:00 WIB
UJI coba Pembelajaran Tata Muka (PTM) Terbatas di SMP Tunas Unggul, beberapa waktu lalu.
UJI coba Pembelajaran Tata Muka (PTM) Terbatas di SMP Tunas Unggul, beberapa waktu lalu. /Hj. Ati Suprihatin/

Media Purwodadi - Direktur Sekolah Dasar (SD) Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih mengatakan pihaknya sangat mendorong PTM Terbatas di wilayah PPKM Level 1, 2, dan 3.

Sri mengatakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) harus segera dilaksanakan, mengingat sudah satu tahun lebih pandemi Covid-19 mengubah pola belajar siswa menjadi daring.

PTM Terbatas yang dilakukan di wilayah yang masuk dalam pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 1 sampai dengan 3.

Dalam keterangan persnya pada Kamis 26 Agustus 2021, Sri Wahyuni menyatakan PTM Terbatas harus segera dilaksanakan untuk mengantisipasi terjadinya Learning Loss.

Baca Juga: Raih Gelar Juara dalam Trisakti Tourism Award 2021, Sri Sumarni Ucapkan Terima Kasih Pada Masyarakat

Lebih lanjut Sri mengatakan, Kemendikbudristek berkolaborasi dengan dinas pendidikan daerah dalam mendorong kesiapan sekolah melakukan PTM Terbatas.

Diketahui, satu tahun lebih pandemi Covid-19 mengubah pola belajar siswa dari tatap muka menjadi daring (jarak jauh) memunculkan kekhawatiran akan tertinggalnya siswa mengikuti materi pelajaran.

Meskipun selama pandemi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menyiapkan kurikulum yang direlaksasi sesuai kondisi darurat.

Namun banyak faktor lain yang membuat kualitas pembelajaran jadi menurun.

Yaitu salah satu faktor yang signifikan adalah fakta bahwa tidak semua sekolah atau orang tua memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung siswa belajar dari rumah.

Untuk itu, Kemendikbudristek mendorong sekolah untuk segera melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas.

Baca Juga: Tidak Kenal Lelah, Aiptu Gunarni Ikut Terjun Dalam Pelaksanaan Kegiatan Vaksinasi Massal di Polres Grobogan

“Pembelajaran tatap muka terbatas harus segera dilaksanakan untuk mengantisipasi terjadinya Learning Loss,”.

“Namun tentu harus memperhatikan kondisi lingkungan sesuai instruksi dari Presiden,” jelasnya.

Sri Wahyuningsih mengatakan, Kemendikbudristek berkolaborasi dengan dinas pendidikan daerah dalam mendorong kesiapan sekolah melakukan PTM Terbatas.

Terutama, untuk meredam kekhawatiran orang tua karena anak-anaknya belum divaksinasi.

“Sekolah harus berkolaborasi dengan dinas pendidikan setempat, menyiapkan daftar periksa, dan psikologis semua pihak, terutama orang tua yang mengkhawatirkan anak-anaknya untuk kembali belajar di sekolah,” imbuhnya.***

Editor: Titis Ayu

Sumber: Kemendikbud.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah