Ciptakan Data Integrasi yang Baik, Ganjar Pranowo: 'Tolong Catat Semua yang Sudah Vaksin.'

- 23 Agustus 2021, 13:31 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo meminta agar dalam pelaksanaan vaksinasi harus dilakukan pencatatan.
Gubernur Ganjar Pranowo meminta agar dalam pelaksanaan vaksinasi harus dilakukan pencatatan. /dok Humas Pemprov Jawa Tengah



Media Purwodadi – Demi terciptanya data yang terintegrasi dengan baik, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta kepada tiap penyelenggara vaksinasi agar tidak lepas tanggung jawab.

Terciptanya data yang terintegrasi baik dimulai pada saat penyelenggara vaksinasi massal tidak lupa mencatat jumlah vaksin yang disuntikkan kepada peserta vaksin.

Ganjar Pranowo meminta pencatatan yang rapi setelah belajar dari pengalaman penyelenggara vaksinasi hit and run. Artinya setelah menyelesaikan suntikan pertama, panitia penyelenggara bubar.

Baca Juga: SMK Batik 2 Surakarta Batal Selenggarakan PTM, Ini Kata Ganjar Pranowo

Hal ini membuat masyarakat kebingungan saat menanyakan kapan dan dimana agar bisa mendapatkan vaksinasi yang kedua.

"Saya titip, tolong dicatat semua yang sudah divaksin. Siapkan nanti vaksin yang kedua, jangan sampai panitia ini bubar di sini, harus siap-siap lagi nanti yang kedua," ujar Ganjar Pranowo, Senin 23 Agustus 2021.

Pernyataan Ganjar Pranowo tersebut disampaikan saat memberi sambutan secara virtual dalam acara vaksinasi massal gratis lintas agama yang digelar Universitas Muhammadiyah dan FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama) Banyumas, Senin 23 Agustus 2021.

Dari pengalaman penyelenggara yang bubar di vaksinasi Tahap 1 dulu, Ganjar Pranowo menjelaskan pihaknya hal itu bisa dicoba untuk re-arrangement.

"Nah, ini kita coba rearrangement. Kita kembali akan menyeleksi tempatnya di mana, vaksinnya apa, itu yang kami harus pilah-pilah lagi dan ternyata tidak cukup mudah. Mudah-mudahan nanti (FKUB dan UMP) bisa membantu itu," jelas Ganjar Pranowo.

Terkait dengan vaksinasi, Ganjar Pranowo berpesan kepada FKUB Banyumas agar memprioritaskan orang tua, lansia dan pralansia usia 50 tahun ke atas dalam pelaksanaan vaksinasi massal ini.

Ganjar juga berharap agar FKUB bisa jemput bola dengan mencari kelompok-kelompok prioritas itu.

"Tolong diprioritaskan, dicari, jangan suruh datang sendiri. Kalau perlu dituntun oleh kawan-kawan FKUB. Mungkin dari gereja, dari pura, dari masjid, ayo bareng-bareng. Saya minta tolong,” ujar Ganjar Pranowo.

Ganjar juga menyampaikan untuk kelompok rentan atau komorbid bisa kerja sama dengan BPJS karena kita sudah punya datanya, di Jawa Tengah.

Dari data yang ada, Ganjar Pranowo mengatakan ada sekitar 1,5 juta orang yang komorbid.

“Kalau kita bisa cari akan sangat membantu. Kemudian ibu hamil juga harus kita perhatikan," ungkap Ganjar.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tegas Melarang Sekolah Laksanakan PTM, Saat Ini Hanya Sebatas Uji Coba dan Harus Izin

Penyandang Disabilitas

Ganjar Pranowo juga menjelaskan selain kelompok prioritas, kelompok masyarakat yang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas juga mendapatkan vaksin alokasi khusus.

"Minimal kalau tidak datang ke acara vaksinasi ini, kalaulah di lingkungan RT atau RW panjenengan ada yang penyandang disabilitas, tolong diajak untuk bisa vaksin.

Ganjar menambahkan partisipasi dari kampus, tokoh agama, dan tokoh masyarakat dalam membantu vaksinasi akan sangat penting.

Dengan adanya partisipasi dan sosialisasi tentang vaksinasi akan lebih mudah sehingga kalau masih ada kelompok yang tidak percaya bisa diberikan edukasi.

"Semakin banyak yang divaksin maka akan menjadi benteng. Maka kalau dari UMP nanti bisa membantu, kampus, tokoh agama, dan tokoh masyarakat membantu akan sangat bagus,” tambah Ganjar Pranowo.

“Target presiden sampai akhir tahun akan dikebut. Kalau kemudian kita akan gas pol serentak. Misal, Presiden bilang sehari mau tiga juta, itu tidak sulit jika semua membantu," tambah Ganjar Pranowo.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Humas Pemprov Jateng


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah