Ini Tanggapan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin terkait Beberapa Kali Penangkapan Teroris di Jawa Tengah

- 16 Agustus 2021, 17:40 WIB
wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen
wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen /Media Purwodadi/Humas Provinsi Jateng/

 

Media Purwodadi – Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, menanggapi terkait beberapa kali penangkapan terduga terorisme di Indonesia hususnya di Jawa Tengah.

Wagub Jateng Taj Yasin mengungkapkan, jihad tidak selamanya identik dengan tindak kekerasan atau bahkan perang.

Dimasa pendemi Covid, Gus Yasin panggilan Wagub Jateng, jihad bisa dilakukan dengan tolong menolong dan berbagi untuk menyelamatkan sesama yang kesusahan.

Gus Yasin, menyebutkan langkah jihad di masa pendemi Covid saat ini, jihad itu tidak selalu tentang perang. Namun, bisa dilakukan dengan melakukan kebaikan.

"Kalau berbicara tentang terorisme, kebanyakan disematkan pada gerakan-gerakan Islam. Di sini kita pahamkan bahwa sebenarnya jihad itu tidak selalu tentang perang," kata Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin, menanggapi penangkapan terduga terorisme di Jawa Tengah.

Baca Juga: Air dan Perasan Jeruk Nipis Jadi Sarana Khas Kyai Khaeroni Pada Tradisi Jamas Pusaka di Grobogan

Ditemui ssai menghadiri rapat penanggulangan Covid di kantor Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Senin (16/8/2021), Gus Yasin menjelaskan jihad juga sama halnya dengan saling tolong menolong dalam mengatasi Covid di Indonesia.

"Jadi tolong bisa dipahami, apa arti sebuah jihad tersebut. Saya berharap pemahaman ini, kepada pondok pesantren, para kiai dan tokoh agama untuk memahamkan pada masyarakat agar masyarakat ini tidak bisa diiming-imingi tentang paham radikalisme," tambah putra almarhum Kyai Maimoen Zubair.

Untuk mengajak melakukan jihad dengan melakukan kebaikan bagi sesama, Taj Yasin mengaku melakukan langkah pendekatan dan mengajak kiai untuk berdiskusi. Hal ini dilakukan, dalam mengatasi masalah itu.

"Artinya permasalahan itu tidak hanya negara saja, namun juga masyarakat khususnya ulama. Kita ingin memahamkan bahwa agama itu rahmah," tambah Taj Yasin.

Baca Juga: Wagub Jateng Taj Yasin : Insentif Guru Agama Rp254,2 miliar Disetujui. Tapi Belum Bisa Cair. Ini Alasanya

"Kalimat rahmatan lil alamin itu artinya kasih sayang, masa ada sih kasih sayang yang melakukan itu, itu bertentangan dengan ajaran nabi kita," imbuh Taj Yasin.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudussy, mengonfirmasi tentang sejumah penangkapan terduga teroris di sejumah daerah di Jawa Tengah.

“Benar, ada penangkapan terduga teroris di beberapa tempat di Jawa Tengah,” ujarnya, Jumat 13 Agustus 2021, di Kota Semarang.

Penangkapan dilakukan pada Kamis 12 Agustus 2021 hingga Jumat. Namun, Iqbal tak menjelaskan secara detail mengenai penangkapan-penangkapan tersebut.

Di Boyolali, Densus 88 menangkap seorang terduga teroris yang diringkus pada Kamis sekitar pukul 19.30 WIB.

Warga Desa Sambi ini dibekuk saat membeli martabak di depan rumahnya yang berada di pinggir Jalan Raya Bangak-Simo.

Di Sukoharjo, pada Jumat sekira pukul 07.00 WIB, Densus 88 menyambangi sebuah rumah di Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Di sana, anggota Densus 88 menangkap seorang terduga teroris.

Selain itu di Banyumas, sebuah rumah di Kelurahan Kedungwuluh, Kecamatan Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas, digeledah oleh Densus 88. Menurut Ketua RT setempat, Sudiarso, Densus 88 menyita sejumlah barang.***

Editor: Wahyu Prabowo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah