Dalam Rangka Menuju AJLK 2021, KPK Menggelar Diskusi Webinar Dengan Tema 'Gropyokan Lawan Korupsi'

- 10 Agustus 2021, 05:30 WIB
KPK selenggarakan diskusi webinar
KPK selenggarakan diskusi webinar /kpk.go.id/


Media Purwodadi – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar diskusi webinar dengan tema 'Gropyokan Lawan Korupsi'.

Diskusi webinar KPK tersebut dilaksanakan dalam rangka menuju Akademi Jurnalis Lawan Korupsi (AJLK) 2021.

Turut hadir dalam diskusi tersebut diantaranya, Sekjen KPK Cahya H. Harefa, Plt Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK Wawan Wardiana.

Baca Juga: Gempa Malam 1 Suro. 4,8 Skala Richter Terjadi di Cilacap, Terasa Hingga Pacitan

Hadir pula, Agen Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) Sisil Fikarwin, Penyuluh antikorupsi Bengkulu Daisy Novira.

Tak ketinggalan, Direktur Utama LPPL (Lembaga Penyiaran Publik Lokal) Blitar Rita Triana turut hadir dalam diskusi webinar yang diselenggarakan oleh KPK tersebut.

Sekjen KPK Cahya H. Harefa, dalam pembukaannya mengharapkan agar semua masyarakat aktif dan berperan dalam pemberantasan dan pencegahan korupsi.

“Lebih khusus lagi untuk jurnalistik itu bisa dipelajari dengan khusus agar bisa membantu upaya-upaya pemberantasan dan pencegahan korupsi,” kata Sekjen KPK.

Lebih lanjut, Cahya H. Harefa mengatakan KPK selalu berusaha melibatkan masyarakat dalam segala kegiatannya.

“Karena untuk pemberantasan korupsi KPK tidak bisa sendiri dan sesuai dengan visi KPK bahwa bersama masyarakat menurunkan angka korupsi untuk Indonesia yang maju,” ujar Cahya.

Sementara dari sisi pendidikan, Wawan Wardiana menjelaskan mengenai lima fokus utama yang dikerjakan kedeputian Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK pada tahun ini.

“Yang pertama terkait korupsi sumber daya alam, korupsi dalam koorporasi, korupsi politik, korupsi pada penegak hukum, dan korupsi pada layanan publik,” katanya.

Dalam paparannya, Wawan menyampaikan bahwa setiap orang itu harus dididik untuk mengetahui nilai antikorupsi agar tidak korupsi.

Baca Juga: Ibu-ibu Catat ya Bocah dan Lansia Ini Tidak Boleh Masuk Mall.  

Wawan Wardiana juga menjelaskan bahwa pencegahan korupsi bukan hanya menerapkan sistem yang baik tetapi juga manusia yang baik.

Dalam kesempatan itu, Penyuluh antikorupsi Bengkulu Daisy Novira juga menyampaikan pengalamannya dalam penyuluhan antikorupsi di lingkungan kampus.

Daisy Novira mengatakan ada tiga elemen dalam kampus, yaitu mahasiswa, dosen dan para tenaga kependidikan.

“Dari ketiganya ditemukan juga praktik-praktik korupsi, kalau mahasiswa itu mencontek, menjiplak, dan lainnya. Dosen itu penerima gratifikasi dan laporan log book tidak sesuai dan tenaga pendidik itu tidak disiplin dalam bekerja dan benturan kepentingan,” katanya.

Sedangkan dari sudut pandang perempuan, Agen Saya Perempuan Antikorupsi (SPAK) Sisil Fikarwin menyampaikan peran perempuan sangat strategis dan sangat besar.

”Sekarang ya coba lihat deh, dalam setiap rumah pasti ada perempuan dengan masing-masing perannya. Bahkan di kost laki-laki pasti ada perempuan, entah itu ibu kost, yang membantu membersihkan rumah kost tapi belum tentu ada laki-laki di tempat kost perempuan,” terang Sisil Fikarwin.

“Kita tidak berbicara mengenai jumlah tetapi kita berbicara mengenai betapa besar dan kuat kesempatan perempuan melakukan perubahan termasuk mencegah korupsi,” imbuhnya.

Sementara itu Direktur Utama LPPL (Lembaga Penyiaran Publik Lokal) Blitar Rita Triana mengatakan bahwa kita sangat mendukung kerja-kerja KPK dan LPPL bisa bekerja sama dalam pencegahan dan pendidikan antikorupsi.

“KPK memberikan materinya lalu kita yang menyebarluaskannya,” katanya.***

Editor: Agung Tri Wibowo

Sumber: kpk.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x