Presiden Jokowi: Idul Adha Adalah Momentum Penguatan Solidaritas Bangsa Ditengah Pandemi Covid-19

- 20 Juli 2021, 05:10 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri acara Takbir Akbar Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor
Presiden Jokowi saat menghadiri acara Takbir Akbar Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor /Dok. BPMI Setpres/Lukas


Media Purwodadi –Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah yang jatuh pada hari Selasa, 20 Juli 2021 diperingati di tengah pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia.

Bagi Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi, Idul Adha mengandung pesan mulia, pengorbanan, dan kemanusiaan yang patut menjadi pegangan bagi bangsa dan negara.

Presiden Jokowi, memaknai Idul Adha tahun ini sebagai momentum untuk menguatkan solidaritas untuk bangkit bersama menghadapi pandemi Covid-19.

Baca Juga: Isi Khutbah Idul Adha 1442 Hijriah dari Kemenag Bertema Sabar dan Ikhtiar Lahir Batin di Masa Pandemi Covid-19

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat Takbir Akbar Hari Raya Idul Adha 1442 H yang dilaksanakan melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 19 Juli 2021.

“Inilah momentum untuk menguatkan solidaritas dalam semangat persaudaraan. Ukhuwah islamiah, ukhuwah wathaniah, dan ukhuwah insaniah yang akan mampu melipatgandakan energi kita untuk menghimpun kekuatan, optimistis untuk bangkit bersama,” ujar Presiden.

Hari Raya Idul Adha tahun ini yang masih dalam masa pandemi Covid-19 diperingati secara sederhana dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Namun, Presiden Jokowi  meyakini Idul Adha sederhana ini tidak mengurangi kekhidmatan dalam menyampaikan rasa syukur kepada Allah Swt.

Menurut Jokowi, banyak keteladan dari Nabi Ibrahim  yang dapat diambil hikmahnya seperti keteladanan dalam berkorban dan mengingatkan pentingnya keimanan, ketakwaan, serta keikhlasan.

“Di tengah pandemi saat ini, kita perlu kesediaan lebih banyak berkorban lagi. Mengorbankan kepentingan pribadi dan mendahulukan kepentingan masyarakat, serta sesama,” tuturnya.

Baca Juga: Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriyah Lebih Semarak di Tengah Pandemi Covid-19, Klik 30 Link Twibbon Berikut Ini!

Lebih lanjut, Presiden meminta masyarakat mengoptimalkan ikhtiar baik lahiriah maupun batiniah untuk menghadapi pandemi saat ini dengan bersama-sama berdoa dan bertakbir dari rumah masing-masing.

“Kita optimalkan ikhtiar lahiriah dan juga ikhtiar batiniah. Kita berikhtiar bersama dengan dispilin mematuhi protokol kesehatan, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengisolasi diri bagi yang bergejala, dan memberikan bantuan untuk sesama,” tambah Presiden.

Presiden Jokowi, mengajak masyarakat untuk berdoa bersama memohon pertolongan, kesembuhan bagi yang sakit, dan kekuatan bagi para pejuang kemanusiaan.

Presiden Jokowi pun berharap seluruh masyarakat Indonesia selalu diberikan kesabaran dan kekuatan dalam menghadapi segala ujian dan cobaan.

“Semoga Allah Swt meridai dan memudahkan semua upaya dan langkah-langkah kita sampai kita mencapai kemenangan melawan pandemi Covid-19 ini,” ucap Kepala Negara.

Takbir akbar yang dilaksanakan secara virtual tersebut mengangkat tema “Solidaritas Bersama untuk Indonesia Sehat”.

Sementara itu, Wakil Presiden Ma’ruf Amin tampak hadir memberikan tausiah. Sedangkan takbir akbar dipimpin oleh Prof. Said Agil Husin Al Munawar.

Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Prof. Dadang Kahmad didaulat  untuk membacakan doa,

Dalam tausiahnya, Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak masyarakat untuk bersabar dalam menghadapi pandemi Covid-19. Menurutnya, sabar adalah indah, namun bukan berarti diam dan menjadi pasif.

“Sabar dalam artian sesungguhnya adalah kita juga harus berjuang. Kita tidak boleh berdiam diri, apalagi kalau kita sampai mengorbankan diri kita menjadi korban Covid-19. Oleh karena itu, menjaga diri dari penularan Covid-19 merupakan suatu kewajiban karena dia adalah salah satu dari tujuan syariah,” ucap Ma’ruf Amin.

Acara takbir akbar itu juga turut dihadiri secara virtual oleh para menteri Kabinet Indonesia Maju, pimpinan lembaga, TNI/Polri, gubernur, tokoh agama, dan elemen masyarakat lainnya.***

Editor: Agung Tri Wibowo

Sumber: presidenri.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x