Media Purwodadi - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terus mengingatkan para Bupati dan Walikota untuk tidak segan membubarkan kerumunan selama PPKM Darurat.
Hal itu diungkapkan Ganjar Pranowo saat melakukan pengecekan penerapan PPKM Darurat di Kota Pekalongan dan Kabupaten Pemalang.
Di Pekalongan, Ganjar Pranowo mengecek penerapan pemberlakuan PPKM Darurat. Saat bersama Wali Kota Pekalongan. Beberapa imbauan disampaikan Ganjar Pranowo meminta agar bupati atau walikota lebih tegas. Termasuk kepada jajaran TNI-Polri.
Baca Juga: Lagi, Ganjar Pranowo Gowes Sambil 'Sweeping' Warung Makan Nekat Layani Pelanggan 'Dine In'
"PPKM Darurat sudah berjalan baik, tapi belum disiplin banget. Saya tadi pagi keliling di Kota Semarang, masih banyak orang nongkrong di warung. Maka saya minta Bupati/Wali Kota bersama TNI/Polri lebuh tegas. Kalau ada yang nongkrong, langsung bubarke (dibubarkan)," kata Ganjar.
Ganjar Pranowo menjelaskan, edukasi kepada masyarakat memang lebih diutamakan pada sebelumnya. Namun, saat ini yang ditekankan adalah ketegasan. Jika tidak, maka PPKM Darurat tidak akan berhasil.
"Kalau ada kerumunan langsung ditegur, pulang sekarang. Kita ingatkan dengan intonasi tinggi, agar masyarakat tahu bahwa ini serius. Kita ditargetkan mengurangi penyebaran sampai 10.000 kasus perhari. Ini berat, maka kami minta masyarakat berpartisipasi termasuk kita meningkatkan penegakan hukumnya," ungkap Ganjar Pranowo.
Ganjar Pranowo meminta masyarakat mendukung program pemerintah. Sebab tanpa partisipasi masyarakat, kebijakan tidak akan berjalan dengan baik.
"Saya hari ini bersedih. (Sebab) tadi malam Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan saya meninggal karena Covid-19.