Gunung Merapi Miliki Dua Kubah Lava Aktif, BPPTKG Rekomendasikan Masyarakat Jauhi Daerah Potensi Bahaya

23 Maret 2023, 11:57 WIB
Gunung Merapi saat terjadi erupsi pada 11 Maret 2023 lalu. /Instagram @BPPTKG

Media Purwodadi - Kali pertama dalam sejarah, Gunung Merapi punya dua kubah lava aktif dalam satu periode erupsi.

 

 

Dalam akun Instagram resminya, BPPTKG menjelaskan bahwa kubah lava yang dimiliki Gunung Merapi yaitu kubah lava barat daya dan kubah lava tengah kawah.

Pasca kemunculannya pada Januari 2021, kedua kubah lava di Gunung Merapi hingga saat ini masih terus tumbuh.

Baca Juga: Ramadhan 1444 Hijriah, Presiden RI Joko Widodo Arahkan Pejabat Negara Tidak Gelar Buka Bersama

Pada 18 Maret 2023, Badan Geologi menerbangkan drone untuk memetakan sebaran suhu di puncak Gunung Merapi pasca erupsi 11 Maret 2023.

Hasil pemetaan menunjukkan kubah lava barat daya masih terlihat aktif ditunjukkan dengan suhu yang tinggi mencapai 230 derajat Celcius.

Hasil foto udara juga menunjukkan batas material guguran secara lebih jelas.

Tampak dua area panas pada bagian tengah dan bawah kubah diduga sebagai lokasi sumber guguran dan awanpanas guguran di sisi barat daya.

Bagian selatan kubah barat daya yang mengarah ke Sungai Boyong, juga masih tampak aktif.

Berbeda dengan kubah lava barat daya, suhu pada kubah lava tengah kawah tidak jauh berbeda dengan batuan di sekitarnya.

Akan tetapi, terdapat titik panas di tepi timur kubah tengah kawah dengan suhu sebesar 114 derajat Celcius.

 

 

Baca Juga: Resep Wedang Uwuh, Rekomendasi Minuman Herbal Bagi Penderita Gerd di Bulan Ramadhan

Hasil pemetaan suhu ini menunjukkan bahwa dua kubah lava masih aktif. Kemudian, suplai magma baik dari dalam maupun dangkal masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di daerah potensi bahaya.

 

 

Masyarakat direkomendasikan untuk tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya tersebut serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: BPPTKG

Tags

Terkini

Terpopuler