Gunung Semeru Meletus, Polwan Polda Tangani Pemulihan Psikologi Korban, Ini Kata Pakar Psikologi

15 Desember 2021, 07:00 WIB
Polwan Polda Jateng saat menghibur anak korban letusan Gunung Semeru.Foto: Media Purwodadi/Polda Jateng /

 

Media Purwodadi - Paska Gunung Semeru meletus trauma masih menghantui warga korban letusan.

Bantuan berdatangan ke lokasi letugas Gunung Semeru, baik material pakaian bahkan tim relawan dari Polwan Polda Jateng.

Keberangkatan tim polwan Polda dalam rangka trauma healing korban bencana Semeru mendapat apresiasi dari pakar psikologi, Indra Dwi Purnomo. 

Menurut psikolog Indra Dwi Purnowo, langkah Polda Jateng membanggakan dan sangat tepat dilakukan diletugas Gunung Semeru.

Baca Juga: Peduli Korban Erupsi Gunung Semeru, Pemkot Semarang Kirim 3 Truk Berisi Bantuan ke Lumajang

Sebagaimana diketahui Polda Jateng mengirimkan 85 personil termasuk diantaranya 36 polwan.

Tim Polwan diterjunkan untuk membantu pemulihan pasca bencana termasuk indentifikasi korban meninggal serta pemulihan trauma bagi pengungsi akibat letusan gunung Semeru. 

Tim yang diberangkatkan ke Lumajang Jawa Timur itu, diketuai Kabiddokkes Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.

Menurut Indra pemulihan stres bagi korban bencana harus cepat dilakukan agar kondisi psikologis korban tidak makin parah.

Baca Juga: Tidak Hanya Gunung Semeru, Dua Gunung Api Ini Tunjukan Aktivitas Vulkanik Sejak Awal 2021

Saat ini korban letugas Gunung Semeru berada di tingkat acute stress traumatic disorder atau gangguan stres akut akibat trauma.

"Pemulihan trauma secara cepat bisa menghindarkan mereka agar terkena gangguan stress pasca trauma," kata psikolog Indra Dwi Purnowo.

"Pertolongan pertama psikologis dilakukan untuk menstabilkan kondisi psikologis warga terdampak bencana khususnya wanita dan anak-anak," tambah dosen psikologi Unika Soegijapranata.

Indra yang juga aktivis pemulihan korban bencana menyampaikan keberadaan polisi di lokasi dalam rangka evakuasi, distribusi bantuan dan trauma healing amat membantu pemulihan psikologis korban bencana. 

"Korban Gunung Semeru merasa terbantu dengan keberadaan Polri yang berada di lingkungannya. Secara psikologis amat terbantu," tambahnya.

Keberadaan polwan sebagai konselor pemulihan trauma amat tepat, terutama karakter wanita yang cenderung komunikatif dan mudah mudah berempati pada korban Gunung Semeru terutama anak-anak.

Keberadaan Polwan yang simpatik dan terbuka juga amat membantu pemulihan kepercayaan diri dan mencairkan suasana, pada pria maupun wanita.

"Anak-anak juga harus segera beraktivitas, entah itu bermain atau diberikan pelajaran. Itu amat membantu pemulihan Psikologisnya," jelas Indra yang juga mengajar psikologi forensik di Akpol Semarang.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Jawa Barat Tolong Disimpan Nomer Penting Ini

Indra menambahkan, korban bencana biasanya rentan akan suara gemuruh atau sirine. Keberadaan Polwan di lokasi bencana, harus mencerminkan sosok humanis menanggapi kondisi psikologis korban yang rentan.

"Kami berharap tim berada disana untuk waktu minimal sebulan, karena itu masa paling singkat untuk pemulihan trauma. Hindari suara gaduh seperti suara sirine dan sebagainya," katanya.

"Kami harap nantinya ada warga lokal yang dikader untuk menjadi pelaksana trauma healing disana," saran Indra.

Menanggapi komentar Indra Dwi Purnomo, Kabidhumas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy menyatakan apresiasinya dan berharap pemulihan korban akibat letusan Semeru dapat terlaksana secara lancar.

"Apa yang disarankan akan menjadi masukan besar bagi Polda Jateng dalam penanganan psikologis korban bencana. Intinya kami siap mengevaluasi kegiatan dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat," tutupnya.***

Editor: Wahyu Prabowo

Tags

Terkini

Terpopuler