Tiga Rumah Sakit di Jawa Tengah Dikonversi Jadi RS Khusus Covid-19, RSUD Tugurejo Sudah Siap 100 Persen

14 Juli 2021, 22:19 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat melakukan kunjungan ke RSUD Tugurejo Semarang beberapa waktu lalu. /Dok Humas Prov Jateng

Media Purwodadi - Tiga rumah sakit umum daerah milik Pemprov Jawa Tengah dikonversi menjadi RS khusus Covid-19. Ketiga RS itu antara lain RSUD dr Moewardi dan Rumah Sakit Jiwa Solo serta RSUD Tugurejo Semarang.

Selain konversi RS umum menjadi rumah sakit khusus Covid-19, dua inventarisasi milik Pemprov Jateng seperti BPSDMD Jateng dan Asrama Haji Donuhudan dialihkan menjadi rumah sakit darurat Covid-19.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjelaskan, ada dua cara menyiapkan RS Covid-19. Pertama, konversi RS yang dimiliki Pemprov Jawa Tengah dan dua tempat seperti Asrama Haji Donohudan dan Balai Diklat Pemprov Srondol Kota Semarang.

"Ada dua cara menyiapkan rumah sakit Covid-19. Pertama mengkonversi rumah sakit yang kita miliki untuk dijadikan rumah sakit khusus Covid-19," jelas Ganjar Pranowo, Rabu 14 Juli 2021 usai rapat koordinasi dengan Menko Marinves, Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Usulkan Pertanggungjawaban Vaksinasi Diserahkan Pada Masing-Masing Gubernur

"Kedua, kita siapkan dua tempat di Asrama Haji Donohudan dan Diklat Pemprov di Srondol untuk dikonversi menjadi rumah sakit darurat," tambah Ganjar.

Dikatakan Ganjar, RSUD Tugurejo Semarang sudah pasti dikonversi menjadi RS khusus Covid-19. Di rumah sakit tersebut, 100 persen akan dipergunakan untuk penanganan Covid-19.

Sementara, dua layanan lain seperti hemodialisa dan penyakit kanker masih diterima di RS tersebut.

Kedua, RSUD Moewardi dan Rumah Sakit Jiwa.di Solo dikonversi 75 persen untuk rumah sakit Covid-19, karena rujukan untuk penyakit lain masih banyak di rumah sakit tersebut.

"Kita optimalkan untuk tiga rumah sakit milik provinsi ini," jelas Ganjar Pranowo.

Suami dari Siti Atikoh ini juga mendorong masing-masing Kabupaten/Kota untuk menyiapkan satu rumah sakit khusus Covid-19. Beberapa daerah sudah dalam proses konversi RS khusus Covid-19.

"Saya berharap ada juga rumah sakit milik kabupaten/kota yang dikasihkan untuk rumah sakit khusus Covid-19," tambah Ganjar.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Apresiasi Pelajar SMP Terima Vaksin Covid-19 Untuk Persiapan PTM Jika Kasus Covid-19 Landai

Kemudian, konversi Balai Diklat di Srondol atau BPSDMD Jateng serta Asrama Haji Donohudan Boyolali juga sedang dalam proses konversi menjadi rumah sakit darurat Covid-19.

Rencananya, visitasi lanjutan akan dilaksanakan bersama Kementerian PUPR untuk Diklat Srondol dan Asrama Haji Donohudan, Kamis 15 Juli 2021.

"Menteri PUPR sudah komunikasi dengan saya, terus kemudian tadi rapat dengan Pak Luhut sudah oke. Secepatnya kita siapkan itu," jelas Ganjar Pranowo.

Kapasitas tempat tidur di BPSDMD Srondol dan Asrama Haji Donohudan masing-masing 554 dan 872 unit bed. Hingga saat ini, dua tempat tersebut masih dipergunakan untuk tempat isolasi terpusat.

"Kalau itu nanti sudah menjadi rumah sakit darurat dan ada pasien dengan klasifikasi berat harus dirawat bisa dimasukkan di situ (Asrama Haji Donohudan atau BPSDMD Srondol)," ungkap Ganjar.

"Untuk tempat isolasi terpusat kita masih punya banyak. Jadi isolasi mandirinya bisa kita digeser atau dipindahkan ke tempat lain, kita carikan tempat," tambah Ganjar.

Sementara terkait sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk RS darurat Covid-19, Ganjar Pranowo sudah berkomunikasi dengan Menkes RI dan berharap adanya dukungan dari kementerian.

Tiga rumah sakit milik Pemprov Jawa Tengah dikonversi menjadi RS khusus penanganan Covid-19. Antara lain, RSUD dr Moewardi Solo, RSJ Solo dan RSUD Tugurejo Semarang.

Sementara dua tempat yakni Asrama Haji Donohudan Boyolali dan BPSDMD Srondol akan dijadikan RS darurat Covid-19.***

Editor: Hana Ratri Septyaning Widya

Sumber: Humas Pemprov Jateng

Tags

Terkini

Terpopuler