Ustadz Adi Hidayat: Childfree Itu Sebuah Pemikiran yang Menyalahi Fitrah Dalam Kehidupan Rumah Tangga

3 September 2021, 10:41 WIB
Ustadz Adi Hidayat, Lc., M.A. /Tangkap layar/ YouTube Adi Hidayat Official/

Media Purwodadi - Ustadz Adi Hidayat, Lc., M.A., menjelaskan bahwa pikiran tentang childfree itu adalah pemikiran yang menyalahi fitrah dalam kehidupan berumah tangga.

Ustadz Adi Hidayat atau juga biasa disapa UAH ini mengatakan pendapat-pendapat tentang childfree yang dikemukakan saat ini sudah ada sejak zaman jahiliyah dulu.

“Dari kehidupan jahiliyah dulu bahkan ada orang tua tidak menginginkan kehadiran anak di sekelilingnya. Ini bukan hal yang baru sebetulnya,” kata Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat melanjutkan, maka ada beragam ayat di Alquran itu yang menegaskan ‘Jangan kalian sampai mengeksekusi anak-anak kalian, karena takut kemiskinan, takut tidak mendapat rezeki’.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Bertanya Tentang Cita Cita, Wafa Ungkapkan Ingin Jadi Polisi Biar Bisa Pratoli Malam

“Itu sudah ada sampai ayatnya turun menegaskan itu. Jadi jangan khawatir dengan keturunan bahwa kata Allah langsung menyampaikan di ayat lain, ‘Boleh jadi rezeki orang tua itu justru dititipkan kepada anaknya,” ungkap Ustadz Adi Hidayat.

Dikutip dari YouTube Adi Hidayat Official yang tayang pada 27 Agustus 2021, ustadz Adi Hidayat membeberkan, betapa banyak fenomena terjadi anak penghafal Alquran di lingkungan kita.

“Ini anak menghafal Alquran, orang tua itu nabung-nabung buat haji belum tentu kecapaian nunggu puluhan tahun. Anaknya hafal Alquran diberi hadiah haji, orangtuanya ikut. Wasilah siapa? Dari anak kan,” kata UAH.

“Jadi kita bisa nilai yang pertama, bahwa pikiran tentang childfree itu atau keinginan tidak memiliki keturunan dalam berumah tangga adalah sebuah pemikiran yang menyalahi fitrah. Dalam berkehidupan berumah tangga khususnya,” terangnya.

Ustadz Adi Hidayat menuturkan, jika dilihat dari sisi hukum positif, seseorang yang memilih childfree itu tidak bisa dituntut atau disalahkan dalam Undang-Undang.

Karena itu adalah sebuah pemikiran, pilihan dan hak yang tidak melanggar hukum posituf yang dalam arti tidak kriminal. Mereka menikah dalam konsepsi hukum yang jelas.

Baca Juga: Tips Cara Memilih Paprika Berkualitas Baik Tanpa Perlu Memegangnya

Namun, apa yang ditampilkan di masyarakat bahwa diantara harapan berumah tangga ini ada harapan tidak punya anak ini adalah pemikiran yang menyimpang dari fitrah, yang tidak harus layak ditiru.

“Karena kenapa? Kondisi satu orang tidak harus mewakili psikologi banyak orang kan yang punya persoalan Anda, yang sibuk Anda, yang punya masalah Anda, kenapa kami yang harus tanggung beban Anda,”.

“Jadi kalau Anda punya persoalan sendiri yang kemudian persoalan itu Anda alami bersama pasangan Anda ya Anda tidak harus mengklarifikasi atau mengeneralisasi persoalan Anda sehingga orang lain harus ikutan seperti Anda,” ujar Ustadz Adi Hidayat.

Kecuali persoalan itu adalah persolan yang general semua orang merasakannya dan jadi beban kehidupan.

Dan itu pasti akan diberikan solusi oleh syariat sebelum manusia mengeluhkannya.

Ustadz Adi Hidayat melanjutkan, coba lihat Alquran sebelum orang bertanya sudah ada jawabannya kan. Maka di Islam itu menarik setiap pertanyaan ada jawabannya.

Pemandu acara mas Lik pun menayakan bahwa ada kisah anak bisa menjadi musuh seperti kisah nabi Nuh.

Dan mungkin itu yang menjadi alasan utama pasangan suami istri memilih tidak punya anak.

Ustadz Adi Hidayat bertanya kembali bagaimana jika pemikiran tersebut dibalik.

UAH mempertanyakan kembali, mengapa tidak berpikir melihat anak yang bisa menjadi satu hiasan untuk orang tuanya.

“Anak memberikan manfaat untuk orang tuanya, kalau persepsinya begitu kenapa kita gak tanya balik kenapa Anda gak khawatir menikah, karena khawatir mendapat suami seperti Firaun atau Namrud misalnya,”.

“Terus kenapa tadi bilangnya anaknya nabi nuh kenapa gak lihat istrinya juga, ah say agak mau nikah sama kamu lah saya takut kamu kayak istrinya nabi Nuh. Aku juga gak mau nikah sama kamu aku takut kamu seperti Firaun,”.

“Cara berpikir jadi kacau jadinya. Kan Nabi sudah jawab itu semua, anak terlahir dengan fitrah yang baik. Saya tanya apakah anak-anak baru lahir sudah berbuat dosa? Gak ada, saya belum pernah denger ya sampai hari ini,” imbuh Ustadz Adi Hidayat.***

Editor: Titis Ayu

Sumber: YouTube Adi Hidayat Official

Tags

Terkini

Terpopuler