Media Purwodadi – Banjir rob yang terjadi di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang telah mendapatkan penanganan serius dari pemerintah, baik Pemerintah Kota Semarang maupun Pemprov Jawa Tengah.
Menurut laporan tertulis Kepala Bidang Penanganan Darurat, BPBD Provinsi Jawa Tengah, Dikki, musibah banjir rob yang parah itu diawali adanya air rob yang tinggi dan membuat tanggul penahan air laut di kawasan berikat Lamicitra tidak mampu menahan air.
Akibanya, tanggul jebol dan menyebabkan delapan titik banjir rob terjadi di kawasan tersebut. Dampak banjir rob ini terjadi di depan Pos 1, Polsek KTPE, Jalan Coaster, Jalan Deli, Dermaga Nusantara, Terminal Pelabuhan Tanjung Emas, Kawasan Lamicitra dan Dock Koja Bahari.
Kedalaman banjir rob yang tidak biasa ini mencapai 1,5 meter di kawasan tersebut. Sementara beberapa titik lain, seperti Jalan Coaster, jalan M Pardi dan Jalan Yos Sudarso serta Ampenan terjadi genangan banjir antara 50 – 55 centimeter pada Senin, 23 Mei 2022.
BPBD Provinsi Jawa Tengah juga telah melakukan pendataan lebih lanjut, mengenai korban jiwa. Namun, BPBD telah melakukan lintas instansi untuk mengevakuasi para warga yang terdampak.
“Data masih dinamis dari teman-teman pelaksana di lapangan. Jadi masih tahapan assesment,” ujar Dikki, seperti yang dikutip dari siaran pers BNPB RI.
Tahapan evakuasi masyarakat terus dilakukan. Bahkan juga terkait penetapan lokasi dapur umum dan lokasi evakuasi sementara.***