Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Ajak Santri Gayeng Perhatikan Anak Putus Sekolah

6 Februari 2022, 23:06 WIB
Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin saat melantik Santri Gayeng Nusantara di Demak.Foto: Media Purwodadi/Humas Provinsi Jateng /

Media Purwodadi - Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin ungkap ditemukannya anak putus sekolah dari Kabupaten Pekalongan.

Wakil Gubernur Jateng ungkap anak di Pekalongan enggan bersekolah lagi.

Kondisi itu membuat Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen prihatin.

 Anak itu dijumpai Gus Yasin panggilan akrab Wakil Gubernur Jateng saat kegiatan pelantikan Santri Gayeng Nusantara (SGN) di Kabupaten Batang.

Baca Juga: Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, Minta Jateng Karantina Kafilah

"Ternyata memang si anak sampai sekarang masih punya trauma dalam bersekolah," ungkap Wagub Jateng Tak Tasin.

"Disampaikan Ibu Bupati (Demak, Eisti'anah) bahwa kita juga harus mendorong di pemerintahan (karena) saat ini banyak anak-anak kita yang melakukan bullying," tutur Gus Yasin, pada Pelantikan Pengurus Santri Gayeng Nusantara Kabupaten Demak, Kudus, Pati dan Jepara di Pendapa Kabupaten Demak, Minggu 6 Februari 2022.

Keinginan anak untuk bisa kembali bersekolah, beber Wagub Jateng, sebenarnya ada pada anak.

Baca Juga: Prihatin Insiden Pria Tendang Sesajen di Lumajang, Taj Yasin Berikan Pesan Agar Umat Islam Saling Menghormati

"Tetapi, saat diperkenalkan dengan teman-temannya, trauma itu muncul kembali," tambah Gus Yasin.

Ini dampak bullying yang harus dihindari. Pihaknya yakin, anak-anak usia sekolah di daerah lain, juga ada yang mengalami peristiwa serupa.

"Saya yakin bukan hanya adik kita yang kebetulan waktu itu di Kabupaten Pekalongan saja yang mengalami seperti itu," tambah Gus Yasin.

"Saya yakin juga masih banyak. Maka kita harus mendampingi pendidikan ini, utamanya adalah pendidikan keagamaan," ungkap Gus Yasin.

Lantaran sudah enggan bersekolah, maka waktu itu pihaknya menawarkan untuk belajar di pondok. 

Untuk pendidikan umumnya, solusinya ditempuh melalui kejar paket. Saat ini, anak tersebut masih terus didampingi.

Santri Gayeng Nusantara (SGN) sebagai organisasi masyarakat yang bergerak di bidang sosial kemasyarakatan, diminta Taj Yasin memberi perhatian pula pada persoalan pendidikan. 

Memberi perhatian di bidang pendidikan ini penting, sebagai salah satu upaya memotong rantai kemiskinan.

"Terbentuknya SGN adalah bagaimana kita berkontribusi kepada masyarakat, terhadap lingkungan kita, yang ada di bawah kabupaten kita masing-masing," ungkap Gus Yasin.

 "Utamanya adalah terkait dengan pendidikan. Kita betul-betul mendorong program pemerintah dalam hal wajib belajar, di kabupaten kita masing - masing," tandas Wakil Gubernur Jawa Tengah.***

Editor: Wahyu Prabowo

Sumber: Humas Provinsi Jawa Tengah

Tags

Terkini

Terpopuler