Media Purwodadi – Sebanyak dua sekolah yang dibangun PBB yakni sekolah UNRWA terkena serangan dalam perang antara Israel dan Palestina dalam waktu kurang dari 24 jam.
Dua sekolah UNRWA ini menampung keluarga-keluarga pengungsi ini terkena serangan dan menyebabkan banyak kematian dan cedera. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.
Peristiwa penyerangan terhadap dua sekolah UNRWA ini merupakan insiden mematikan selain di Gaza dan Tepi Barat dengan latar belakang melonjaknya kebutuhan kemanusiaan.
Volker Turk yang merupakan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia atau OHCHR, mengatakan, setidaknya ada tiga sekolah lain yang menampung pengungsi Palestina tersebut juga turut diserang.
“Ini harus dihentikan. Kemanusiaan harus didahulukan. Gencatan senjata, atas dasar kemanusiaan dan hak asasi manusia, sangat dibutuhkan. Sekarang!” seru Volker Turk, yang dikutip dari laman resmi milik United Nations.
Serangan Kejam