Fakta Minum Susu Sapi Ternyata Meningkatkan Risiko Kerapuhan Tulang dan Juga Kematian, Ini Penjelasannya

- 19 Desember 2023, 10:38 WIB
Fakta minum susu sapi ternyata meningkatkan risiko kerapuhan tulang.
Fakta minum susu sapi ternyata meningkatkan risiko kerapuhan tulang. /Ilustrasi susu kemasan/freepik.com

Media Puwodadi - Minum susu sapi menjadi salah satu langkah untuk menjaga kesehatan tubuh. Namun, fakta minum susu sapi menyebut justru meningkatkan risiko kerapuhan tulang. 

Bahkan minum susu sapi dapat juga meningkatkan risiko kematian baik bagi pria maupun wanita dewasa.

Padahal selama ini susu sapi menjadi salah satu jenis minuman yang sehat yang dikonsumsi setiap hari. Karena mengandung banyak nutrisi yaitu protein, lemak, laktosa, vitamin, dan mineral.

Lantas mengapa ada fakta menunjukan minum susu sapi ternyata meningkatkan risiko kerapuhan tulang bahkan kematian. Berikut penjelasan Healthy Chef Edwin Lau melalui akun instagramnya @chefedwinlau.

Baca Juga: Bakti Kasih Momen Natal di Sedayu Berlangsung Hangat, Polsek Grobogan Bagikan Buku Cerita untuk Anak Anak

Edwin Lau memaparkan, menurut British Medical Journal mencatat penelitian pada sekitar 61.000 wanita dan 45.000 pria selama jenjang waktu 20 tahun.

Hasilnya, pada wanita yang mengkonsumsi susu sapi lebih dari 3 gelas per harinya mengalami peningkatan resiko kerapuhan atau keretakan tulang sebesar 60% (Am J Clin Nutr. 2003;77:504-511).

Sedangkan risiko kematian akibat mengkonsumsi setiap gelas susu sapi akan meningkat sebesar 15% (15% dari penyakit jantung, 7% dari penyakit kanker).

Kemudian apabila mengkonsumsi lebih dari 3 gelas susu sapi per harinya, risiko kematian meningkat menjadi 93% pada wanita dan 10% pada pria (BMJ. 2014;349:g6015). 

“Penelitian ini sekalipun “horor”, tidak juga bisa main pukul rata, karena kualitas susu sapi yang dikonsumsi pada penelitian tersebut bisa saja berbeda dengan kualitas susu sapi di negara kita. “Berbedanya” bisa lebih buruk atau maybe mendingan dikit,” ungkap Edwin Lau.

Lebih lanjut Edwin menyebut, mayoritas susu sapi yang dikemas dan dijual di pasaran sudah difortifikasi vitamin, mineral, dan nutrisi lainnya.

Artinya, susu sapi pada dasarnya masih kurang nutrisinya untuk mencukupi standar rekomendasi gizi harian, sampai-sampai perlu difortifikasi.

“Ya, proses pasteurisasi, UHT, maupun pemanasan bisa merusak nutrisi awal dari susu sapi tersebut, namun mineral tidak mudah rusak, dan kita semua minum susu sapi untuk kalsiumnya, benar bukan?,” lanjutnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Grobogan Hari Ini Selasa 19 Desember 2023, Akan Cerah Berawan

Edwin mengatakan, akhirnya banyak orang ingin mengejar kelengkapan nutrisinya dengan minum susu sapi dan olahannya lebih banyak lagi. Sedangkan menurut penelitian tersebut, itu bukanlah langkah yang bijaksana.

“Lalu pelakornya apa?. Acidity jawabannya. Asam disini bukan berarti rasanya harus asam, tapi kandungan pH-nya yang rendah (acidic),” jelas Edwin Lau.

Edwin menyebut, susu sapi, daging-dagingan, jeroan, gorengan, produk tepung, gandum, gula, kopi, kacang goreng, minyak nabati pabrikan, soft drinks, sosis, bakso, dan sejenisnya adalah contoh makanan dan minuman yang pH-nya rendah (Acidic).

Konsultan kesehatan tersebut pun menuturkan, saat dikonsumsi berlebihan dan rutin, tubuh akan menggunakan kalsium dari tulang kita sendiri sebagai buffer untuk menetralkan darah yang terlalu asam akibat makanan tersebut. 

Lama kelamaan, proses ini merusak kualitas tulang dan juga menekan sistem imunitas kita (Kidney Int. 2022 Jun; 101(6): 1160–1170).

“Jadi, minumlah seperlunya, kejar kualitas dan bukan kuantitas!,” pungkasnya.***

Editor: Titis Ayu

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x