Muhadi menyebutkan, bahwa terapi prana tidak menyembuhkan penyakit seseorang, namun memberikan motivasi kepada orang tersebut yang sedang terpuruk untuk kembali bangkit dari keterpurukan.
Dari berbagai macam ahli prana, Muhadi adalah terapis yang memberikan metode logika kepada pasiennya.
"Jadi sebelum melakukan prana, pasien dan terapis harus punya kepercayaan. Saling percaya inilah yang membentuk adanya komunikasi yang detail mengenai kondisinya tersebut," ujar Muhadi.
Lebih lanjut, Muhadi menjelaskan bahwa terapi prana ini juga membutuhkan dukungan dari orang terdekat untuk menggali informasi detail mengenai riwayat pasien.
"Jadi support orang terdekat, yakni keluarga membantu upaya penyembuhan prana. Semakin didukung, maka proses untuk kesembuhannya semakin cepat ada perubahan," ujar Muhadi.
Sekian banyak pasien yang datang, beberapa diantaranya adalah pasien yang pernah menjadi penghuni rumah sakit jiwa.
Setelah tidak sembuh dalam kondisinya tersebut, pasien ini datang ke Candi Joglo semula untuk healing.
Namun, di suatu kesempatan bertemu dengan Muhadi dan menceritakan keluhannya.
"Dari situ mengalir cerita hingga akhirnya melakukan prana di sini dan sampai saat ini orang tersebut sehat dan kuat, bisa berpikir positif dan menemukan jiwanya lagi," ujar Muhadi.
Muhadi menjelaskan, seorang terapi prana ini tidak abal-abal. Harus memiliki sertifikat. Dirinya mengakui bahwa sudah mendapatkan sertifikat dan melakukan terapi prana dengan ratusan pasien yang datang.