Media Purwodadi – Memasuki musim hujan, masyarakat Grobogan diminta waspada berbagai penyakit yang dapat menyerang tubuh.
Salah satu penyakit yang bisa menyerang manusia pada musim hujan ini adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Perlu adanya perhatian sejak dini untuk mewaspadai diri dari penyakit DBD ini.
Penyakit demam berdarah dengue ini disebabkan oleh nyamuk dengue atau aedes aegypti. Nyamuk jenis ini bisa menggigit manusia di pagi atau sore hari. Tidak hanya orang dewasa saja, namun nyamuk ini bisa menyerang anak dengan usia kurang 15 tahun.
Ketua IDI Grobogan, dr Djatmiko MAP mengungkapkan, ketika nyamuk menggigit seseorang, maka ia dapat terinfeksi virus dengue, sehingga mengalami penyakit DBD.
Menurut dr Djatmiko MAP, ada beberapa gejala umum yang biasa dijumpai oleh penderita DBD ini. Seseorang yang menderita DBD kan mengalami demam tinggi secara mendadak hingga suhu di atas 38 derajat celcius.
“Penderita DBD bisa mengalami sakit kepala berat, nyeri otot, mual, dan nyeri ulu, serta tanda pendarahan seperti mimisan, gusi berdarah dan timbul bintik merah pada kulit. Kuncinya itu panas 3-7 hari, yang paling sering ditemui penderita DBD,” terang dr Djatmiko, Selasa, 7 November 2023.
Selain gejala tersebut, dirinya juga memaparkan beberapa gejala lain yang dapat dikenali dari penderita DBD, yakni sakit di belakang mata.
“Sakit di belakang mata itu lebih kepada nyerinya. Belum tentu berair,” tambah dr Djatmiko.
Fokus 3M Plus
Pria yang juga menjabat sebagai Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Grobogan ini menerangkan ada berbagai cara pencegahan untuk menghindari penyakit DBD. Beberapa hal yang perlu dilakukan adalah melakukan 3 M Plus, yakni menguras, menutup, dan mengubur.
“Cara pencegahan DBD di lingkungan bisa dilakukan dengan 3M Plus, yakni menguras, menutup dan mengubur. Menguras bak mandi supaya tidak ada larva nyamuk berkembang biak. Menutup penampungan air supaya tidak ada nyamuk untuk bertelur dan mengubur barang bekas, sehingga tidak dapat menampung air hujan yang biasa dipergunakan nyamuk untuk bertelur serta Plus menggunakan alat dan bahan untuk menghindari gigitan nyamuk,” jelas dr Djatmiko.
Penatalaksanaan
Dokter Djatmiko mengatakan, jika ada penderita dengan gejala DBD tersebut, dirinya meminta agar segera memeriksakan diri ke fasilitas terdekat. Pasalnya, pasien harus mendapatkan penanganan intensif.
“Jika sudah mengalami DBD parah, perawatan suportif yang dilakukan di rumah sakit, kemudian penggantian cairan dan elektrolit intravena, pemantauan tekanan darah dan juga transfusi darah unsur trombosit untuk menggantikan trombosit yang menurun ,” ungkap dr Djatmiko.
Dirinya juga mengimbau masyarakat Grobogan agar banyak mengonsumsi air putih maksimal 2-3 liter per hari agar kondisi tubuh tetap kondusif meskipun saat musim hujan tiba.***