Kedatangan Gubernur Jawa Tengah membuat padi Srinuk yang sebelumnya hanya dikenal petani Klaten, sekarang lebih dikenal skala nasional.
"Merasa diperhatikan pemerintah kaitannya dengan ketahanan pangan. Kita sebagai petani mengharapkan apa yang kita kerjakan itu bisa dilihat pemerintah," ungkap Harjono di tempat penggilingan padi Srinuk di desanya, dalam rilisnya Rabu 5 Oktober 2022.
Baca Juga: Film Inang Bakal Tayang 13 Oktober 2022 Ini Usung Genre Horor Thriller Karya Fajar Nugros
Sebagai pengolah beras Srinuk, Poktan Klaten memperkenalkan secara detail beras yang terus dalam pengembangan di Klaten.
Usai mendengarkan paparan petani, gubernur Ganjar Pranowo kemudian memperkenalkan beras Srinuk kepada publik.
Beras Srinuk merupakan beras sejenis Rojolele yang sudah direkayasa oleh Pemkab Klaten dan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN).
Hasilnya, produk beras jenis Srinuk itu bisa lebih memiliki beberapa kelebihan dibanding beras Rojolele yang sebelumnya.
Misalnya, dulu Rojolele itu memiliki umur sampai lima bulan, sekarang Srinuk hanya sekitar 110 hari atau sekitar 3 bulan lebih.
Dengan menanam Srinuk maka petani berpotensi memiliki kesempatan panen tiga kali dalam setahun.
Tidak hanya itu, keduanya memiliki perbedaan lain. Seperti tanaman Rojolele yang lebih tinggi daripada Srinuk.