Dalam sambutannya, Wagub Jateng Taj Yasin menyebutkan kebudayaan nenek moyang yang sarat dengan nilai dan pesan moral harus dilestarikan oleh generasi muda.
Dengan kepedulian generasi muda, harap Wakil Gubernur Jawa Tengah, budaya wayang kulit tidak terkikis dan hilang akibat tergerus dengan budaya luar negeri.
Menurut Wagub Taj Yasin, upaya yang telah dilakukan oleh Teater Lingkar Semarang patut mendapatkan apresiasi. Sebab, dalam catatannya, Teater Lingkar sudah 28 tahun menggelar pertunjukkan Wayang Kulit di Kota Semarang.
Bukan hanya itu, Wagub Jateng juga merasa senang dapat menyaksikan pertunjukkan Karawitan yang dilakukan oleh anak-anak.
Bagi Wakil Gubernur Jawa Tengah, hal itu merupakan upaya yang tidak mudah, karena mampu mengajak anak-anak mencintai kesenian dan kebudayaan yang ada di Indonesia, di saat banyak warga negara lain juga turut mempelajarinya.
"Saya lihat, Karawitan yang diasuh Teater Lingkar yang sudah berusia 40 (tahun lebih), sudah menemukan bakat-bakat (anak) yang baru dilatih seminggu, dan sudah terlihat (bakatnya),” tambah Wakil Gubernur.
“Artinya ini adalah hadiah yang harus kita syukuri dari Tuhan, bawha budaya Jawa itu tidak habis. Budaya ini masih ada yang meneruskan," tambah Gus Yasin.
Untuk terus melestarikan kebudayaan nenek moyang, Taj Yasin menyebut perlu ada peran bersama dari seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, upaya gotong royong harus selalu ditegakkan agar kesenian tradisi yang bernilai tinggi di mata dunia tidak pudar.
Wakil Gubernur Jateng mengingatkan presiden pertama Indonesia pernah menyerukan ungkapan "Bis Holobis Kuntul Baris".